Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
19 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
19 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
19 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
17 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
19 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
16 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong

Harga Minyak Sawit Terendah Sejak 2015, Ini Penyebabnya

Harga Minyak Sawit Terendah Sejak 2015, Ini Penyebabnya
Tandan buah segar kelapa sawit. (bisnis.com)
Jum'at, 28 Juni 2019 16:19 WIB
JAKARTA - Di tengah kekhawatiran kurangnya permintaan ekspor, minyak kelapa sawit berjangka memperpanjang penurunan harga ke level terendah sejak 2015.

Dikutip dari bisnis.com, pelemahan juga dipicu oleh penurunan harga minyak bumi, sehingga mengurangi daya tarik komoditas tropis itu dalam biofuel.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 13.41 WIB, harga minyak kelapa sawit di Bursa Derivatif Malaysia turun 0,10% atau 2,00 poin ke posisi 1.961 ringgit per ton.

Harga crude palm oil ini sebelumnya dibuka stabil pada level 1.963 ringgit per ton. Level itu  merupakan terendah sejak Agustus 2015.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate masih melemah 0,45% atau 0,27 poin ke level US$59,16 per barel, sedangkan harga minyak mentah Brent melemah 0,42% atau 0,28 poin ke level US$66,27 per barel.

Sementara itu, perhatian pasar terfokus pada pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Jepang, Sabtu (28/6/2019).

Pelaku pasar masih bimbang dengan pertemuan itu, apakah dapat menyelesaikan konflik dagang kedua negara.  

Kabar buruk lainnya, adalah kenyataan kelapa sawit akan memulai siklus produksi tinggi musiman, dan yang selanjutnya dapat menambah pasokan global.

Marcello Cultrera, manajer penjualan institusional di Phillip Futures Sdn di Kuala Lumpur mengatakan bahwa dengan produksi sawit Indonesia terlihat naik sekitar 3 juta metrik ton pada tahun ini hingga September, harga berada di bawah tekanan.

''Prospek minyak sawit bearish. Harga minyak sawit berjangka Malaysia akan bertahan antara 1.850 ringgit hingga 2.150 ringgit hingga Oktober, dan setelah itu akan diperdagangkan lebih tinggi hingga 2.300 ringgit paling banyak.''***

Editor:hasan b
Sumber:bisnis.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/