Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
12 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
7 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
7 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
12 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos

Ini Alasan Tukang Bubur Bunuh Siswi SD di Megamendung

Ini Alasan Tukang Bubur Bunuh Siswi SD di Megamendung
Polisi menunjukkan lokasi ditemukannya jasad Fira. (kumparan)
Kamis, 04 Juli 2019 09:39 WIB
BOGOR - Tukang bubur berinisial H diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap siswi SD bernama Fira Angella Nurhidayah (7), di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dikutip dari kumparan.com, H telah menyerahkan diri ke Polres Pemalang, Rabu (3/7) sekitar pukul 13.00 WIB, diantarkan keluarganya.

Kasatreskrim Polres Pemalang AKP Suhadi menjelaskan pelaku nekat membunuh korban karena kesal digodain.

''Digoda-godain sama anak itu, dalam keadaan ngantuk, dia kesal dan dibunuh,'' kata Suhadi kepada kumparan, Rabu (3/7).

Kepada polisi, pelaku mengaku setiap hari memulai aktivitas pekerjaan sebagai penjual bubur pada pukul 03.00 WIB untuk memasak. Pelaku baru pulang dari jualan ke rumah kontrakannya pada pukul 11.00 WIB.

Dalam keadaan lelah itu, korban yang rumahnya tak jauh datang dan mengganggu pelaku. Korban mengganggu pelaku dengan cara menggedor-gedor pintu rumah kontrakan. Pelaku yang kesal kemudian gelap mata.

''Anak itu langsung dipegang badannya, kepalanya dimasukkan ke ember kurang lebih 10 menit. Enggak bergerak, terus anak itu ditaruh,'' ujarnya.

Pelaku yang merasa ketakutan lantas melarikan diri ke Surabaya dan kemudian pulang ke kampung halamannya di Pemalang, Jawa Tengah. Keluarga yang mengetahui berita pembunuhan tersebut lantas menyerahkan pelaku ke Polres Pemalang.

Kasus pembunuhan bocah SD tersebut diketahui pada Selasa (2/7). Awalnya, bocah tersebut dilaporkan menghilang oleh keluarga sejak Sabtu (29/6).

Mayat korban ditemukan setelah kakeknya mencurigai bau tidak sedap dari rumah kontrakan milik H, pada Selasa (2/7). Setelah didobrak paksa bersama polisi, ternyata bau busuk berasal dari mayat korban.***

Editor:hasan b
Sumber:kumparan.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/