Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
10 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
5 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
5 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
10 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos

SDN Ini Kekurangan Bangku dan Tak Punya Toilet, Siswa Belajar di Lantai dan Pulang ke Rumah Bila Hendak Buang Air Besar

SDN Ini Kekurangan Bangku dan Tak Punya Toilet, Siswa Belajar di Lantai dan Pulang ke Rumah Bila Hendak Buang Air Besar
Murid-murid di SDN Kertajaya 2 belajar di lantai karena bangku dan meja di ruang kelas mereka rusak dan jumlahnya juga kurang. (poskotanews)
Jum'at, 19 Juli 2019 11:31 WIB
BOGOR - Sebagian murid SD Negeri Kertajaya 2, di Desa Kertajaya, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terpaksa lesehan di lantai kelas saat belajar karena jumlah bangku dan meja tidak cukup.

Dikutip dari poskotanews.com, sebagian kursi dan meja yang ada, kondisinya juga sudah rusak, namun tetap digunakan sejumlah siswa agar lebih nyaman ketika menulis.

Agar tidak memperparah keadaan, guru dan kepala sekolah membagi kelas menjadi dua kelompok, pagi dan siang. Kelas 1, 2, 4-dan 6 masuk pagi, sedangkan kelas 3 dan 5 masuk siang.

Wali murid Nur Hamah (43), kepada wartawan mengatakan, kondisi sekolah ini sudah lama memprihatinkan.

''Siswa di sini belajarnya duduk di lantai dan di meja yang sudah rusak, bukan cerita baru, sudah bertahun-tahun. Selain rusak, meja dan kursinya juga kurang. Makanya ada  siswa yang duduk dì lantai saat belajar,'' kata Nur.

Kondisi ini sudah sering diadukan orangtua murid ke kepala sekolah, namun jawabannya, ''nanti diusulkan''.

Selain kondisi kelasnya rusak parah, sekolah ini juga tak memiliki toilet (kamar kecil). Siswa harus pulang ke rumah saat hendak buang air kecil atau besar.

''Ini sekolah negeri tapi untuk bangku dan meja, kami orang tua murid diminta iuran. Kami sudah nggak mampu, masih juga diminta iuran. Anak-anak juga susah untuk buang air besar, karena di sekolah nggak ada (kamar kecil). Jadi harus pulang ke rumah,'' ujarnya.

Salah satu murid kelas 5, Lisna Wati, mengaku sering mengalami sakit di bagian pinggul akibat belajar di lantai. ''Tidak nyaman ketika mengikuti kegiatan belajarnya, meja yang sudah rusak untuk tempat duduk dan menulisnya sangat sempit,'' ujar Lisna.***

Editor:hasan b
Sumber:poskotanews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/