Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
19 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
19 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
19 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
17 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
19 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
15 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong

Pakar dari BPPT Prediksi Gempa 8,8 SR dan Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, Begini Tanggapan Sekda DIY

Pakar dari BPPT Prediksi Gempa 8,8 SR dan Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, Begini Tanggapan Sekda DIY
Kerusakan yang ditimbulkan tsuami dahsyat di Aceh tahun 2004. (liputan6.com)
Minggu, 21 Juli 2019 13:32 WIB
YOGYAKARTA - Pakar tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko memprediksi bakal terjadi gempa bumi berkekuatan 8,5 SR hingga 8,8 SR yang memicu tsunami setinggi 20 meter di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa, khususnya selatan Daerah Istimwa Yogyakarta (DIY) dari Cilacap hingga Jawa Timur.

Dikutip dari beritasatu.com, Sekretatis Daerah (Sekda) Provinsi DIY Gatot Saptadi mengatakan, potensi bencana seperti yang dirilis BPPT tersebut harus disikapi dengan kesiapan semua pihak terkait yang memantau kebencanaan agar semaksimal mungkin meminimalisasi dampak bencana.

''Memang pasti akan menimbulkan kepanikan, tetapi dari sisi lain, peringatan itu kita butuhkan, untuk membuat pemetaan bencana, hingga upaya-upaya siap siaga kapanpun terjadi bencana, tidak usah menunggu tsunami atau megathrust karena kita tidak tahu kapan terjadi,'' ucap Gatot, Sabtu (20/7/2019).

Dikatakannya, DIY pernah mengalami bencana gempa bumi besar pada 2006 lalu, sehingga provinsi memiliki protap kesiapsiagaan menghadapi bencana, salah satunya adalah program mitigasi bencana, konsep pencegahan dan penyelamatan dan kesiapan sosial.

Termasuk pemasangan alat early warning system (EWS) untuk mendeteksi bencana, juga sudah dilaksanakan hingga alat peringatan dini, jalur evakuasi, papan penunjuk, dan lainnya di sejumlah pantai di DIY.

Menurut Gatot, alat pemantau gempa atau tsunami ini pun akan memberikan informasi jika ada kondisi darurat, dengan jeda sekitar 30 menit untuk pergi menjauh.***

Editor:hasan b
Sumber:beritasatu.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/