Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
6 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
5 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
4 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
5
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
3 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
6
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris

Hendak Menyeberang ke Malaysia, 35 Imigran Gelap Diamankan dan Dititipkan di Rudenim Pekanbaru

Hendak Menyeberang ke Malaysia, 35 Imigran Gelap Diamankan dan Dititipkan di Rudenim Pekanbaru
Senin, 22 Juli 2019 16:55 WIB
PEKANBARU - Sedikitnya 35 orang imigran asal Afghanistan diamankan saat akan menyeberang ke Malaysia melalui Pelabuhan Dumai, Riau. Mereka merupakan imigran ilegal dan melanggar peraturan keimigrasian Indonesia.

''Mereka kita amankan saat akan berangkat ke Malaysia lewat Dumai. Mereka ilegal,'' ujar Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru, Junior Sigalingging Senin (22/7/2019).

''Mereka segera dipulangkan ke negara asal. Mereka merupakan imigratoir, artinya masuk Indonesia atau orang melanggar peraturan keimigrasian masuk ke Indonesia,'' tambahnya.

Puluhan imigratoir itu beberapa waktu lalu diamankan pihak Imigrasi Kota Dumai. Dari pengakuan mereka sebelumnya berhasil masuk ke Indonesia yakni daerah Bali. Dari daerah berjuluk Pulau Dewata, mereka bergerak ke Riau melalui jalur darat.

Junior menegaskan, mereka rencananya akan menyeberang dari Dumai ke Malaysia melalui Selat Malaka. Namun, petugas Imigrasi berhasil mengidentifikasi keberadaan para imigran gelap itu.

Setelah didata, pihak Imigrasi Kota Dumai menyerahkan ke 35 imigran itu ke pihak Rudenim di Pekanbaru. Para imigratoir ini mengaku akan ke Malaysia secara ilegal untuk mencari kerja dan penghidupan yang layak di sana.

Karena status mereka bukan pengungsi, maka seluruh pembiayaan kepulangan mereka tidak ditangggung oleh PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) dalam hal ini United Nations High Commissioners for Refugee (UNHCR). Ini berbeda dengan status 1.028 warga negara asiang (WNA) termasuk 286 anak-anak yang statusnya adalah pengungsi dan ditanggung pembiayaannya dari UNHCR.

Seribuan pengungsi dari berbagai negara tidak ditahan, tapi dititipkan di penampungan dan bebas berkeliaran namun tetap dalam pengawasan.

''Para imigratoir ini kita amankan di Kantor Rudenim. Kebanyakan mereka berasal dari warga tidak mampu. Pihak keluarga sekarang lagi mencari dana untuk pemulangan mereka. Pemerintah kita tidak menanggung pemulangan mereka,'' tutupnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77