Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
9 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
9 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
8 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
8 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
8 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
8 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah

Anak Bunuh Ayah Pakai Linggis di Bekasi, Begini Pengakuan Pelaku ke Polisi

Anak Bunuh Ayah Pakai Linggis di Bekasi, Begini Pengakuan Pelaku ke Polisi
Suherman, pria pembunuh ayah kandungnya di Bekasi. (poskotanews)
Minggu, 01 September 2019 13:21 WIB
BEKASI - Seorang anak membunuh ayah kandungnya menggunakan linggis di Kampung Kobak Sumur, Desa Suka Makmur, Kecamatan Sukakarya, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (31/8/2019) dini hari, pukul 03.00 WIB.

Dikutip dari poskotanews.com, pelaku bernama Suherman (35) menghantamkan linggis ke muka dan bagian belakang kepala ayahnya, Juminta (65).

Kapolsek Sukakarya AKP Taifur, Sabtu mengatakan, terduga pelaku mengaku menghantam ayah kandungnya itu dengan linggis lantaran terganggu dengan dengkuran orangtuanya itu ketika tidur.

Namun, lanjut Kapolsek, pada olah TKP diketahui, jarak antara kamar tidur pelaku dengan orangtuanya itu terbilang cukup jauh. Pelaku tidur di kamar, sedangkan ayahnya tidur di depan TV di ruang keluarga.

Selain itu, pelaku mengaku kerap dimarah-marahi dan mendapatkan perlakuan kekerasan dari korban.

Menurut pelaku, kata Kapolsek, kekerasan juga sering dilakukan korban kepada ibu kandung pelaku, Sarni (61). Sehingga kerap terjadi keributan di rumahnya.

''Faktor inilah yang juga mendorong pelaku untuk membunuhnya,'' ujarnya.

Hal lain yang mendorong terduga pelaku melakukan pembunuhan karena kondisinya yang disebut-sebut sedang mengalami depresi. Ada informasi, terduga pelaku depresi setelah usahanya bangkrut dan ditinggal sang istri.

''Namun, pihak keluarga masih menutupinya. Sudah lama mengalami gangguan jiwa,'' ujar Kapolsek AKP Taifur.

Diungkapkan Taifur, sebelumnya terduga pelaku merupakan bos limbah, namun bangkrut dan sang istri meninggalkannya 5 tahun silam. Bapak dua anak itu pun akhirnya mengalami depresi dan tinggal bersama kedua orangtuanya di TKP tersebut.

''Kita masih mendalami motif dari pembunuhan ini. Apakah karena depresi atau alasan lain. Pelaku dikenakan pasal 338, yaitu pembunuhan dengan kekerasan,'' kata AKP Taifur.***

Editor:hasan b
Sumber:poskotanews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/