Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
11 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
6 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
6 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
11 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos

Harga Saham Paling Parah, Sri Mulyani Berharap Demonstran tak 'Ciderai' Stabilitas Ekonomi

Harga Saham Paling Parah, Sri Mulyani Berharap Demonstran tak Ciderai Stabilitas Ekonomi
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Selasa, 24 September 2019 22:51 WIB
JAKARTA - Analis PT KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko mengatakan aksi demo mahasiswa berdampak besar pada kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG).

Siang ini saja, performa IHSG tercatat paling parah se-Asia di mana indeks berada di zona merah dengan posisi 6.131 pada 30 menit sebelum jeda siang. IHSG terus merosot sejak pembukaan pagi tadi, turun 74,615 poin atau 1,20 persen.

Yuganur melanjutkan, demo hari ini akan menjadi penentu bagi pergerakan indeks di perdagangan besok di bursa saham. Pihaknya berharap demo tak berakhir semakin parah. "Yang bikin turun (IHSG) sih demonya sebenarnya. IHSG besok bisa rebound lagi kalau tidak ada apa-apa hari ini," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (24/9/2019).

Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, berharap aksi demo mahasiswa pada hari ini tidak mencederai stabilitas perekonomian Indonesia. Sebab, di tengah perlambatan ekonomi global, gangguan situasi politik dalam negeri dikhawatirkan justru mengganggu iklim investasi.

"Tentu saya berharap bahwa hal-hal yang menjadi pemicu bisa untuk dibahas melalui proses-proses politik yang ada, sehingga tidak menimbulkan dampak sentimen yang lebih luas," kata Menteri Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (24/9).

Pihaknya saat ini tengah berupaya keras untuk menahan dampak laju perlambatan ekonomi global ke perekonomian dalam negeri. Bahkan risiko perlambatan ekonomi global pun mulai terkendali, di mana bank sentral di Eropa dan Amerika Serikat sudah melakukan penurunan suku bunga dan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing).

"Dari beberapa yang sudah memberikan sentimen yang relatif lebih positif seperti penurunan suku bunga dan quantitative easing yang dilakukan di Eropa dan Amerika Serikat harusnya itu memberikan sedikit jeda dan ruang untuk emerging market (negara-negara berkembang), termasuk Indonesia," kata dia.

Di sisi lain, investor-investor asing masih percaya terhadap kondisi stabilitas geopolitik di Indonesia. Terbukti selama April hingga Agustus 2019, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia bergerak positif. "Selama ini kan semenjak April hingga Agustus kemarin kita mendapatkan cukup banyak positif capital in ke Indonesia," jelasnta.

Oleh karena itu, dirinya berharap seluruh pihak dapat menjaga momentum stabilitas ekonomi dan politik di Tanah Air. Itu dilakukan untuk meredam dampak-dampak yang didatangkan dari eksternal.

"Situasi sekarang ini mungkin perlu untuk kita semua menjaganya untuk mengembalikan momentum dan stabilitas, sehingga kita juga lebih fokus kepada risiko yang berasal dari luar," ucap Sri Mulyani.

Seperti diketahui, ribuan mahasiswa kembali turun ke jalan. Aksi demo mahasiswa digelar di berbagai daerah. Tuntutan mereka sama. Menolak sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dinilai tidak pro rakyat. Mulai dari RUU KUHP, revisi UU KPK, hingga RUU Pertanahan. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/