Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
2
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
24 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
3
Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi
Hukum
23 jam yang lalu
Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi

Sudah Diguyur Hujan, Kualitas Udara di Daerah Terdampak Asap Masih Tidak Sehat

Sudah Diguyur Hujan, Kualitas Udara di Daerah Terdampak Asap Masih Tidak Sehat
Para pengendara melintas di tengah kabut asap tebal di Jalan HR Subrantas, Pekanbaru, Riau, Ahad (22/9). (dok)
Selasa, 24 September 2019 08:54 WIB
JAKARTA - Kualitas udara di daearah-daerah terdampak kabut asap di Sumatera dan Kalimantan hari ini, Selasa (24/9), masih kurang sehat, meski sudah diguyur hujan pada Senin (23/9) sore hingga malam.

Dikutip dari republika.co.id, menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Selasa (24/9) pagi memperlihatkan konsentrasi PM10 atau partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikrometer masih tinggi di sejumlah wilayah Indonesia terutama di daerah terdampak asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Di Palembang, Sumatera Selatan, kualitas udara masih dalam status sangat tidak sehat dengan konsentrasi partikulat PM10 mencapai 322,24 mikrogram/meter kubik dengan pantauan terakhir dilakukan pukul 06.00 WIB.

Sementara itu, di Pekanbaru, Riau kualitas udara masuk dalam kategori tidak sehat dengan konsentrasi partikulat PM10 berada di 195,49 mikrogram/meter kubik.

Udara di Sampit, Kalimantan Tengah juga masih masuk dalam kategori tidak sehat, mencapai 188,41 mikrogram/meter kubik.

Sementara itu di Jambi, kualitas udara berada dalam kondisi baik pada pukul 06.00 WIB, meski sebelumnya pada subuh sempat masuk dalam kategori tidak sehat memuncak pada pukul 03.00 dengan nilai 202,79 mikrogram/meter kubik.

Hasil pantauan dari satelit Terra/Aqua milik Lapan pada Senin menunjukkan beberapa titik panas masih mendominasi terutama di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

Titik api terbanyak ditemukan di Provinsi Kalimantan Tengah dengan 289 titik panas menurut satelit Terra/Aqua di situs sistem monitoring karhutla milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sementera itu, situs BMKG memperkirakan hujan akan mengguyur wilayah terdampak karhutla seperti Bengkulu, Sumatera Barat, dan Kalimantan Tengah yang berpotensi hujan lebat.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77