Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
15 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
15 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
15 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
14 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
15 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
14 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah

Menkeu Kaget Masih Ada Berani Korupsi Dana BOS, Modusnya 'Kamu Kan Udah Terima, Minta Dong Setorannya'

Menkeu Kaget Masih Ada Berani Korupsi Dana BOS, Modusnya Kamu Kan Udah Terima, Minta Dong Setorannya
Menkeu Sri Mulyani. (int)
Sabtu, 30 November 2019 19:20 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sudah mengetahui bahwa masih ada yang berani mengorupsi dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Sri mengaku kaget saat mengetahui hal itu, mengingat penyaluran dana BOS tersebut sudah sangat ketat dan tepat sasaran.

''Tadinya saya pikir nggak ada korupsi. Tapi tetap ada korupsi,'' kata Sri Mulyani di gedung Kemendikbud, Jakarta, Sabtu (30/11/2019), seperti dikutip dari detik.com.

Sri Mulyani menjelaskan, setiap tahun anggaran pendidikan dialokasikan sebesar 20% atau setara Rp507 triliun dari total belanja APBN. Dari total itu, sekitar Rp200 triliun habis untuk gaji guru.

''Itu disalurkan kepada daerah dari transfer DAU dalam bentuk gaji guru, tunjangan profesi guru, sertifikasi guru,'' jelasnya.

Penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) juga termasuk yang diberikan pemerintah pusat ke 450 kabupaten/kota di 34 provinsi. Namun, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini kaget jika masih ada yang korupsi dana BOS.

''By name by address, sampai di-address diminta sama yang di atas. 'kamu kan udah terima, minta dong setorannya' itu yang terjadi begitu (korupsi),'' ungkapnya.***

Editor:hasan b
Sumber:detik.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/