Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
17 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
17 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
16 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
16 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
16 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
6
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
16 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam

Ratusan Korban Banjir di Solok Selatan Terserang Penyakit, Sebagian Balita dan Anak-anak

Ratusan Korban Banjir di Solok Selatan Terserang Penyakit, Sebagian Balita dan Anak-anak
Petugas medis memeriksa kesehatan bocah korban banjir di Solok Selatan. (kompas.com)
Selasa, 03 Desember 2019 17:41 WIB
ARO SUKA - Kondisi ratusan warga korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, sangat memprihatinkan.

Dikutip dari kompas.com, mereka mulai terserang penyakit. Sebagian diantara korban banjir yang sakit tersebut merupakan balita dan anak-anak.

"Sejak disiagakan pada 23 November lalu hingga kemarin sudah ada 712 warga yang terserang penyakit dan melakukan pengobatan di Puskesmas,'' kata Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan, Novirman yang dihubungi Kompas.com, Selasa (3/12/2019).

Mereka terserang penyakit kulit, diare, demam, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), alergi, hipertensi hingga trauma.

Novirman menyebutkan hingga masa tanggap darurat, pihaknya terus menyiagakan petugas selama 24 jam di Puskesmas Muara Labuh, Pakan Rabaa, Pakan Salasa dan Lubuk Gadang.

Selain itu, sebanyak 10 petugas disiagakan di dua posko pengungsian di Balai Adat Pakan Rabaa dan Simpang Salak, mulai dari tenaga dokter, perawat hingga sanitarian.

''Selain itu, kita juga dibantu oleh tim trauma healing dari Universitas Andalas untuk mengembalikan psikologi korban bencana,'' kata Novirman.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, akhirnya menetapkan status tanggap darurat akibat bencana banjir selama 14 hari, terhitung mulai Jumat (22/11/2019).

Banjir terparah merendam empat kecamatan yakni Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu dan Sangir, Pauh Duo.

Akibatnya, 6.197 orang mengungsi, 1.952 rumah terendam, 26 rumah warga serta 14 bangunan lainnya mengalami kerusakan.***

Editor:hasan b
Sumber:Kompas.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/