Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
23 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
21 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
3
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
19 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
4
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
20 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
5
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
19 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
6
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris

Setelah Dikepung Ribuan Santriwati Ponpes Miftahul Huda, Indomaret Minta Maaf

Setelah Dikepung Ribuan Santriwati Ponpes Miftahul Huda, Indomaret Minta Maaf
Ribuan santriwati Ponpes Miftahul Huda Manonjaya, mengepung gerai Indomaret Monanjaya, Kamis (2/1/2020). (sindonews)
Minggu, 05 Januari 2020 11:29 WIB
TASIKMALAYA - Ribuan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, mengepung gerai Indomaret Monanjaya, Kamis (2/1/2020).

Dikutip dari sindonews.com, ribuan santriwati tersebut mengecam tindakan karyawan Indomaret Monanjaya yang menuduh santriwati Ponpes Miftahul Huda melakukan pencurian.

Setelah didemo ribuan santriwati, pihak Indomart melalui pimpinan cabang PT Indomarco Prismatama Bandung Dedi Yusup Apriadi menyampaikan permohonan maaf atas tindakan salah satu karyawan Indomaret di Manonjaya, yang telah bertindak di luar prosedur.

''Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Pimpinan Pondok Pesantren, KH Asep Maosul Affandy serta keluarga besar Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya lainnya atas tindakan karyawan kami. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kami untuk terus berbenah mengoreksi pelayanan kami,'' kata Dedi, Ahad (5/1/2020).

Menurut Dedi, apa yang dilakukan karyawan yang memeriksa konsumen tanpa memiliki bukti memang di luar ketentuan. Untuk itu, selaku manajemen Indomaret memohon maaf yang sebesar-besarnya karena kesalahan ada di karyawan.

Pihaknya pun akan memberikan sanksi kepada karyawan tersebut dan terus memperbaiki pelayanan sehingga Indomart bisa terus dipercaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

''Sekali lagi kami memohon maaf kepada Keluarga Besar Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya dan menghaturkan rasa terima kasih kepada Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota yang telah membantu memediasi kami sehingga persoalan dapat diselesaikan secara kekeluargaan,'' ujarnya.

Dedi juga akan terus memantau pelayanan konsumen Indomart agar kejadian seperti itu tidak terjadi lagi menimpa siapapun.

Sebelumnya, ribuan santri perempuan Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya menggeruduk gerai Indomaret Manonjaya di Jalan KH Khoer Affandi, Kamis (2/1/2020).

Massa berseragam hijab putih tersebut mengepung Indomaret hingga meluber ke jalan raya yang menimbulkan kemacetan sampai perbatasan Kota Tasikmalaya.

Kejadian bermula ketika empat santriwati berbelanja pada Rabu (1/1/2020) sekira pukul 11.00 WIB. Tiba-tiba, keempat santriwati itu digiring pegawai ke ruang pemeriksaan barang dengan alasan melihat barang yang kurang. Kemudian dilakukan pemeriksaan CCTV yang hasilnya tidak ditemukan santri tersebut mencuri sesuai yang dituduhkan. Akibat perlakuan tersebut, Indomaret Manonjaya didemo ribuan santriwati, hingga sampai tidak beroperasi untuk sementara waktu.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/