Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Usai Operasi Cedera Lutut, Dua Pemain PSIS Jalani Fisioterapis
Olahraga
24 jam yang lalu
Usai Operasi Cedera Lutut, Dua Pemain PSIS Jalani Fisioterapis
2
PSS Sleman Siapkan Kejutan Untuk Laga Lawan Madura United
Olahraga
24 jam yang lalu
PSS Sleman Siapkan Kejutan Untuk Laga Lawan Madura United
3
Teco Jaga Konsistensi Fisik Pemain
Olahraga
24 jam yang lalu
Teco Jaga Konsistensi Fisik Pemain
4
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
18 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
5
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
18 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
6
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
18 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak

Terkait Virus Corona, Ribuan Pekerja Asal China Dikarantina di Sulawesi Tengah, Diberitakan Media Asing

Terkait Virus Corona, Ribuan Pekerja Asal China Dikarantina di Sulawesi Tengah, Diberitakan Media Asing
Ribuan pekerja asal China menjalani pemeriksaan kesehatan di pabrik di Morowali utara, Sulawesi Tengah, untuk mencegah penyebaran virus corona. (sindonews.com)
Jum'at, 31 Januari 2020 21:58 WIB
JAKARTA - Ribuan pekerja Asal China dikabarkan dikarantina di sebuah pabrik di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Karantina terhadap ribuan pekerja asal negeri Tirai Bambu terkait upaya mencegah penyebaran virus corona tersebut diberitakan media asing.

Dikutip dari sindonews, pada Jumat (31/1/2020), media Prancis France24 menurunkan judul Thousands on Virus lockdown at China-backed Plant in Indonesia (Ribuan Orang Dikarantina dalam Pabrik China di Indonesia untuk Mencegah Penyebaran Virus).

Dalam laporannya, France24 menyatakan lebih dari 40 ribu pekerja di kompleks industri yang dikuasai China di Indonesia telah dikarantina karena khawatir dengan penyebaran virus Corona mematikan yang telah menewaskan lebih dari 200 orang di China.

PT Indonesia Morowali Industrial Park telah menutup pusat penambangan nikelnya di Sulawesi dan melarang salah satu dari 43 ribu stafnya masuk atau pergi tanpa izin tertulis.

''Ada sekitar 5.000 pekerja tamu dari China daratan di lokasi yang luas yang menampung pabrik peleburan bijih nikel dan baja nirkarat,'' tulis France24.

France24 kemudian mengutip pernyataan juru bicara perusahaan Dedy Kurniawan yang mengatakan karyawan di fasilitas seluas 2.000 hektar itu, mayoritas dimiliki oleh China's Shanghai Decent Investment Group, sedang menjalani tes medis dan sejauh ini tidak ada yang terinfeksi.

Ia menambahkan perusahaan juga telah memberlakukan larangan pada karyawan atau tamu dari luar negeri memasuki kompleks dan memasang pemindai termal di pintu masuknya.

''Kami telah mengidentifikasi dan menyaring pekerja asing dari Wuhan,'' kata Kurniawan.

''Kami juga berhenti menerima pekerja asing,'' imbuhnya.

Pemerintah sendiri sejauh ini belum melaporkan kasus infeksi virus Corona Wuhan yang dikonfirmasi.

Selain itu pemerintah saat ini tengah bersiap untuk mengevakuasi lebih dari 240 WNI yang terdampar di Wuhan, China, pusat penyebaran virus Corona dalam waktu 24 jam ke depan.

Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China, menjadi pusat wabah virus yang diberi nama nCov-2019 yang diyakini berasal dari pasar yang menjual hewan liar.

Sejak saat itu kota berpenduduk 11 juta tersebut diisolasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, mencegah penduduknya pergi dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus mematikan itu.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77