Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
9 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
8 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
10 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
7 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
8 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru

Eks Direktur CIA: Tak Lama Lagi Nuklir Korut Mampu Capai AS

Eks Direktur CIA: Tak Lama Lagi Nuklir Korut Mampu Capai AS
Nukir Korea Utara
Kamis, 01 Desember 2016 12:08 WIB
WASHINGTON - Mantan Direktur CIA Michael Hayden mengatakan bahwa rudal balistik nuklir antar-benua Korea Utara (Korut) mampu mencapai Seattle, Washington, Amerika Serikat (AS) dalam tempo yang tidak lama lagi. Menurutnya, rudal nuklir Korut itu bisa mencapai Seattle pada akhir semester pertama Donald Trump memimpin AS.

“Saya benar-benar berpikir itu sangat mungkin bahwa pada akhir semester pertama Trump, senjata nuklir Korut pada rudal balistik antarbenua produksi pribumi akan dapat mencapai Seattle,” kata Hayden dalam sebuah wawancara dengan MSNBC, yang dikutip Kamis (1/12/2016).

Komentar bekas bos CIA itu disampaikan hari Rabu, di saat Dewan Keamanan PBB sepakat mengadopsi resolusi tentang penjatuhan sanksi baru terhadap Korut. Hukuman Dewan Keamanan PBB untuk rezim Pyongyang yang dipimpin Kim Jong-un itu sebagai respons atas uji coba rudal balistik dan uji coba senjata nuklir.

Pada 2016, Korut telah melakukan dua uji coba senjata nuklir dan setidaknya 25 kali peluncuran rudal balistik. Sebagai tanggapan, Dewan Keamanan PBB telah menggelar sembilan kali konsultasi darurat untuk menentukan sikap terhadap rezim Kim Jong-un.

Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power, mengatakan penjatuhan sanksi baru terhadap Korut disepakati melalui pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB.

”Tidak ada resolusi di New York yang mungkin, besok, membujuk Pyongyang untuk menghentikan ambisi pengejaran senjata nuklir tanpa henti. Tapi resolusi ini membebankan biaya yang belum pernah terjadi sebelumnya pada rezim DPRK,” ujar Samantha, mengacu pada Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi dari Korut, seperti dikutip Reuters.

Sanksi baru terhadap Korut kali ini menargetkan pada pemangkasan pendapatan ekspor Korut. Tujuannya untuk memotong pendanaan program senjata terlarang Korut. 

Editor:Kamal Usandi
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77