Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
7 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
7 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
8 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
10 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
6 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ini Wujud Vaksin Palsu yang Beredar di Pekanbaru

Ini Wujud Vaksin Palsu yang Beredar di Pekanbaru
Penemuan vaksin palsu di Pekanbaru. (Foto: Ratna SD)
Selasa, 28 Juni 2016 11:52 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, Riau, mengekspos penemuan vaksin palsu yang beredar di Pekanbaru. Dimana, ada dua jenis vaksin palsu berjenis Anti Bisa Ular (ABS) sebanyak sepuluh sample dan ATS (Anti Tetanus Serum) sebanyak sepuluh sample.

"Kita akan kirim dua sample vaksin palsu ini ke pusat untuk dilakukan uji laboratorium disana. Perkiraan tanggal 30 Juli 2016 nanti baru keluar hasilnya dan akan diekspos," terang Kepala BBPOM Pekanbaru, Indra Ginting kepada GoRiau.com, Selasa (28/6/2016) di Pekanbaru.

Meskipun dalam aksi pembelian vaksin saat itu di-back up oleh pihak kepolisian, nyatanya sesuai prosedur dan tata tertib (Protab,red) BBPOM, si penjual vaksin palsu belum bisa ditangkap.

"Kita temukan ini (Vaksin palsu, red) pada dua lokasi di Pekanbaru. Tapi kita belum bisa menyebutkan identitas dan lokasinya karena kita datang sebagai pembeli," tuturnya.

Dikatakan Indra, 20 sample vaksin palsu tersebut dibeli dengan harga Rp400 ribu dan merupakan stok terakhir yang dimiliki si penjual.

"Saat kita mau beli semuanya, ternyata stoknya sudah habis kata penjualnya. Kita akan kembangkan lagi penyidikan," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77