Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
15 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
15 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
15 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
14 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
15 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
14 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Umum

Mbah Jan Keluhkan Minimnya Perhatian Pemerintah

Mbah Jan Keluhkan Minimnya Perhatian Pemerintah
Mbah Jan memperlihatkan hasil pertaniannya
Senin, 17 Oktober 2016 16:49 WIB
Penulis: Ismail
BENGKALIS - Mbah Jan, begitu sapaan akrabnya, seorang petani yang berdomisili di Jalan Poros Bengkalis Bantan, Taman Sari, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis menyimpan harapan kepada pemerintah. Sejak serius menggeluti pertanian dengan mengolah sekitar 3 hektar lahan milik peninggalan leluhur tahun 2000 silam, sangat mengharapkan keseriusan pemerintah untuk memperhatikan petani seperti dirinya dan kelompoknya.

Saat ini Mbah Jan dibantu dengan seorang anak laki-laki dan tetangga berdekatan, hanya mampu mengolah lahan sekitar 1,5 hektar dari luas areal yang ada. Bercocok tanam aneka jenis palawija termasuk buah-buahan, seperti semangka, jagung, cabai rawit, melon dan lainnya.

Dari hasil setiap kali panen dirinya mampu menyuplai pasokan buah ke minimarket dan kios-kios kecil di Kota Bengkalis paling tidak mencapai ratusan kilogram.

Mbah Jan ketika ditemui disela-sela sedang menyusun buah melon hasil panenan untuk dijajakan ke pembeli mengungkapkan, sejak tahun 2007 lalu, ia dan kelompoknya sudah mengajukan proposal melalui dewan ke pemerintah agar dapat bantuan seperti mesin cangkul, tapi sampai sekarang yang gak pernah ada.

''Saat ini kami mengolah tanah dengan cara seperti biasa dicangkul,'' ungkapnya dengan khas bahasa Jawa, Senin (17/10/16).

Ditambahkan Mbah, memang sempat datang petugas penyuluh pertanian menghampiri lokasi areal kebunnya itu, akan tetapi menurutnya tidak memuaskan.

''Ada dulu datang petugas penyuluh pertanian. Tapi, tidak jelas apa yang dilakukan malah tanya ini-itu, seharusnya kan saya yang tanya. Jadi, saya tinggalin dan biarkan saja,'' katanya.

Ketika disinggung apa saja bantuan pemerintah yang sudah diberikan kepada kelompoknya, Mbah Jan mengakui, pernah menerima pada tahun 2008 silam. Seperti, bantuan pupuk, pompa air manual.

''Itu yang pernah ada, sekarang ya pompanya dah habis. Kami berharap pemerintah itu betul-betul serius memperhatikan petani,'' ujarnya.***

Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/