Bocah Kanker Tulang Butuh Bantuan Dana
Penulis: Syafrizal Rany
“Awal dari penyakit yang diderita, saat Dian bermain layang-layang, entah bagaimana ia terjatuh dan mengalami retak tulang. Lalu kami kusuk (urut), dan saat itu umurnya delapan tahun, saat dia masih kelas tiga SD, Pak,” tutur Selamat kepada wartawan, Rabu (26/10/2016), di kediamannya.
Usai dikusuk, beberapa waktu kemudian, timbul benjolan kecil di lokasi luka tersebut yang dianggap Selamat hanya benjolan biasa.
"Beberapa bulan pasca dikusuk, tiba-tiba muncul benjolan kecil. Memang ada luka Pak, tapi luka kecil. Lama kelaman timbul benjolan, dan kami pikir hanya benjolan biasa, namun terus membesar hingga saat ini," tuturnya.
Selamat mengakui pernah membawa anaknya itu ke salah satu rumah sakit di Kisaran. Namun dokter merujuk ke rumah sakit di Medan, dengan alasan harus dikemoterapi. Hal ini dikatakan dokter sekitar sepuluh bulan lalu dengan keadaan tangan sudah mengalami benjolan yang membesar.
“Kami tidak ada BPJS, saya gak mampu Pak, kalau pun ada gimana untuk tanggungan sehari-hari keluarga saya di rumah, kan perlu biaya makan,” ujar buruh bangunan itu.
Sementara, Camat Sei Dadap Adi Putra Parlaungan Pasaribu kepada wartawan mengatakan, pihaknya akan secepatnya berkordinasi dengan instansi terkait untuk mencari solusinya. Namun Adi tidak menghalangi bila ada warga yang ingin membantu keluarga Selamat memberikan pengobatan untuk anaknya.
"Kita akan secepatnya melakukan koordinasi kepada instansi terkait, kami juga tidak menutup kemungkinan bila ada warga atau donatur yang hendak memberikan bantuan untuk kesembuhan Dian Sanjaya," tutur Adi.
Bagi dermawan yang tergerak hatinya untuk membantu pengobatan Dian Sanjaya, dipersilakan untuk menghubungi nomor handphone Selamat, orang tua Dian di 082367916172.