Gagal Dagang Jamur, Malah Sukses Buka Restoran Spesial Jamur
Penulis: Sisie
Tidak disangka pamor rumah makannya yang berada di Jalan Budi Utomo, Kisaran itu langsung booming. Kini ia malah merasa kewalahan dan terakhirnya harus mendatangkan jamur dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan jamur di rumah makannya yang rata- rata perhari mampu menjual antara 50 kg Hingga 70 kg jamur perharinya.
Menu menu jamur yang disediakan terdiri dari sup jamur ayam kampung, tumis jamur kangkung, jamur krispi dan jus jamur. Rofi mengisahkan dirinya menganut konsep rumah makan sehat, untuk itu unsur kesehatan terus dijaga. “Kita tahu jamur itu sendiri merupakan jenis makanan yang mengandung gizi yang dibutuhkan oleh tubuh,”paparnya. Untuk itu ia menyelaraskan bahan- bahan lainnya yang juga harus sehat. “Makanya saya menghadirkan sup jamur ayam kampung.
Rofi mengisahkan ia belajar budidaya jamur saat berada di Malaysia, sewaktu pria ini masih bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pada tahun 2000. Tahun 2007, Rofi dan isterinya Juariah kembali ke Indonesia dan menetap di Kisaran. Ilmu yang diperolehnya dirasa masih kurang, akhirnyaRofi pamit sama isteri untuk berkunjung ke kampung halamannya di Jawa Tengah sambil mendalami budidaya jamur tiram.
Merasa bekal ilmu sudah cukup, Rofi langsung membuat lumbung sekalian pembudidayaan. Hasil panen pun cukup memuaskan. Rofi berjualan jamur secara door to door. Karena respon pasar yang kurang memuaskan, pria yang selalu mengenakan kopiah hitam ini memutuskan membuat rumah makan spesifik jamur. Tak disangka respon masyarakat begitu agresif. “Sampai sampai saya kehabisan stok jamur. Sekarang saya justru memasok jamur dari luar untuk memenuhi kebutuhan konsumen,”akunya puas.