Penghijauan Minim, Wilayah Pesisir Bireuen Abrasi
Penulis: Joniful Bahri
BIREUEN - Selain faktor alam, minimnya penghijauan juga dapat menyebabkan terjadinya abrasi di sepanjang pesisir Kabupaten Bireuen belakangan ini. Sementara di beberapa daerah luar Aceh, penghijauan pinggir laut sangat digalakkan oleh masyarakat dan nelayan guna mengantisipasi abrasi pantai.
Hal itu dikatakan Kadis Kelautan dan Perikanan Bireuen, M Jafar kepada GoAceh, Rabu (9/11/2016) menanggapi meluasnya abrasi di pesisir Gampong Alue Mangki hingga Ie Rhob, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.
“Sementara di daerah kita, bila ada kayu atau tumbuhan lain yang kerap tumbuh di pinggir pantai ditebang, dengan alasan bikin semak,” katanya.
Baca: Pengungsi di Kuala Ceurape Bireuen Kembali Ke Rumahnya
Disamping kurangnya penghijauan, tambah M Jafar, pengaruh alam dan gelombang laut juga menjadi penyebab abrasi semakin meluas.
Guna mengantisipasi hal ini, maka perlu ditangani segera oleh pemerintah provinsi atau pusat, sehingga abrasi pantai tersebut tidak meluas dan membahayakan masyarakat sekitar.
Baca: Bupati Bireuen: Pengembangan Nelayan jadi Prioritas ke Depan
Sementara itu, seorang warga Alue Mangki, Syukri yang juga nelayan kawasan itu mengatakan, belakangan nelayan sudah jarang melaut pascaditerjangnya boat mereka saat pasang purnama pekan lalu.
“Untuk sementara nelayan banyak yang tidak melaut, apalagi sebagian boat nelayan ada yang rusak saat dihantam gelombang pasang purnama, pekan lalu,” katanya.
Guna mengantisipasi abrasi susulan, Syukri sangat mengharapkan pemerintah segera malakukan penanganan terkait abrasi ini, sehingga tidak terus meluas.
Baca: Khawatir Pasang Purnama Lagi, Nelayan Pindahkan Boat ke Darat
Editor | : | Yudi |
Kategori | : | Umum |