Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
8 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
8 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
2 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
2 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kebebasan Berpendapat Dikekang, Jokowi - JK Dinilai Mengikis Demokrasi

Kebebasan Berpendapat Dikekang, Jokowi - JK Dinilai Mengikis Demokrasi
Kamis, 01 Desember 2016 17:10 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, sebagai pemimpin yang merupakan produk demokrasi hasil pemilihan langsung, pemerintahan Jokowi-JK justru menjadi pihak yang tidak dapat menjaga demokrasi di Indonesia.

Hal ini bisa dilihat dengan semakin banyaknya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang secara perlahan mengikis makna dari demokrasi itu sendiri.

''Pelarangan aksi demonstrasi, dan pembungkaman suara melalui UU ITE hingga adanya larangan pemutaran film kritik terhadap pemerintah adalah bentuk pengikisan semangat demokrasi yang dilakukan pemerintah. Jika hak berpendapat sudah mulai dikekang tentu dalam hal ini merupakan sebuah kemunduran bagi demokrasi Indonesia,'' tegas Jajat.

Sejalan dengan penilaian Jajat, hasil survei yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu menyebutkan salah satu indikator menurunnya Indeks Demokrasi Indonesia adalah pengekangan kebebasan berpendapat dan ancaman pada pers. Ini tentunya harus menjadi catatan penting bagi pemerintah, karena jika kebebasan berpendapat sudah dikekang tidak ubahnya negara ini dijalankan secara otoriter yang pada akhirnya dapat tumbang dilawan rakyat.

''Ketakutan adanya pengekangan kebebasan berpendapat menjadi salah satu isu yang digaungkan pendukung Jokowi untuk melawan Prabowo saat pilpres 2014 yang lalu. Kenyataannya Indeks Demokrasi Indonesia justru menurun saat Jokowi memimpin. Saya kira ini akan menjadi pelajaran berharga bagi rakyat, bahwa jangan mudah tergiring isu, janji politik dan juga jangan menilai calon pemimpin hanya dari penampilannya yang merakyat,'' tutup Jajat. (rls)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/