Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
9 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
9 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
10 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
8 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
8 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Rencana Aksi 412 Besok, Doli Kurnia: Upaya Buat Tandingan Tapi Bernuansa Politis

Rencana Aksi 412 Besok, Doli Kurnia: Upaya Buat Tandingan Tapi Bernuansa Politis
Ilustrasi. (net)
Sabtu, 03 Desember 2016 23:39 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Setelah membuat aksi Parade Bhineka Tunggal Ika yang terkesan malu-malu, kini rencana Aksi 412 besok juga perlu menjadi perhatian dan catatan buat kita semua terhadap pemerintah Jokowi dan pendukungnya saat ini.

Hal tersebut diungkapkan Politisi Golkar, Ahmad Doli Kurnia kepada GoNews.co Sabtu (3/12/2016) melalui pesan elektroniknya.

"Pesan kuat yang muncul dari Aksi 412 merupakan upaya kembali membuat tandingan terhadap Aksi Bela Islam yang terus membesar dan meluas dukungannya. Setelah berbagai upaya penggembosan berkali-kali dan di mana-mana dilakukan terhadap Aksi Bela Islam yang gagal, termasuk Parade Bhinneka Tunggal Ika, sekarang pemerintah mencoba lagi dg Aksi 412," ujarnya.

Bila pada Parade Bhinneka Tunggal Ika masih malu-malu kata dia, kini pemerintah lebih terbuka dengan melibatkan tokoh partai politik pendukung Ahok, bahkan dengan surat bebebrapa Kementerian yang menginstruksikan pegawainya untuk ikut hadir.

"Hal itu semua mengindikasikan bahwa pertama, pemerintah berpura-pura dan terus menghindar dari tuntutan umat Islam untuk tahan Ahok, dan berupaya menggiring persoalan itu menjadi masalah politik dan SARA dengan melibatkan partai politik pendukung Ahok," katanya.

Kedua, pemerintah dengan pendukungnya sepertinya memang ingin berhadapan dan menebar kebencian terhadap ummat Islam.

"Ketiga, lebih parah lagi, pemerintah berupaya memecah belah rakyat dengan ikut mengumpulkan dan melibatkan massa, mengalihkan isu penistaan agama ke isu anti kebhinnekaan, dan mengadu warga dengan ummat Islam," tukasnya.

Celakanya juga kata dia, itu semua dilakukan dengan menghamburkan dana yang besar, membudayakan rakyat dengan "money politics", dan menggunakan tangan kekuasaan.

"Peraturan Gubernur pun dilanggar guna memanfaatkan masyarakat yang mau berolah raga di "car free day"," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77