Mahasiswa Cegat 17 Pekerja Asal China, Dicurigai Ilegal
Dalam insiden pencegatan di Jalan Made Sabara, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari itu, kaca mobil pengangkut tenaga kerja asing hancur. Kejadian bermula ketika belasan karyawan asing yang baru saja tiba di Bandara Haluoleo akan menuju tempat peristirahaan sementara perusahaan di Kelurahan Kasilampe sekitar pukul 11.00 Wita.
Dalam perjalanan itulah kendaraan yang mereka tumpangi tiba-tiba dihentikan di tengah jalan oleh mahasiswa. Beruntung polisi sigap mengamankan situasi dengan membubarkan paksa puluhan mahasiswa.
Para pekerja asing itu pun langsung diamankan oleh aparat Kepolisian Sektor Kendari dengan menggunakan tiga unit mobil pribadi. Mereka dibawa ke kantor Imigrasi kelas II A Kendari untuk menghindari amukan massa.
“Dicegat, ada pengrusakan. Makanya nanti kami periksa saksi-saksi, kami kumpulin data, kami amankan barang bukti. Karena ada juga video-video yang kami dapatkan, nanti akan kami panggil yang terlibat dalam aksi pengrusakan tersebut," kata Kepala Bagian Operasi Polres Kendari Komisaris Robby T. Manusiwa.
Perwakilan perusahaan, Muhammad As’ad, menyesalkan insiden tersebut. Pasalnya pencegatan yang berujung pada pengrusakan sudah kali kedua terjadi setelah 20 Desember 2016. Alasan pencegatan, kata dia, karena perusahaannya dituding mempekerjakan karyawan ilegal.
“Saya tegaskan tidak mungkin perusahaan mempekerjakan karyawan ilegal, silakan cek semua semua dokumenya,” ujar As’ad kepada Tempo.
Dalam insiden pencegatan itu puluhan mahasiswa datang mengendarai angkutan kota menuju kawasan Jalan Made Sabara. Mereka menuding puluhan tenaga pekerja tambang yang setiap harinya melintasi wilayah Sulawesi Tenggara tersebut ilegal.
“Kami hanya mau cek dokumen mereka jangan sampai ilegal. Kalau memang mereka resmi ya harusnya jangan takut memperlihatkan wajah serta dokumen,” ujar salah satu mahasiswa yang ikut dalam pencegatan.***
Editor | : | hasan b |
Sumber | : | tempo.co |
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Sulawesi Tengah |