Dana PIP Siswa SDN 1 Bireuen Dipolitisir Bantuan Paslon Bupati
Penulis: Joniful Bahri
BIREUEN - Sejumlah wali murid di SD Negeri 1 Bireuen mempertanyakan pemberian dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang dipolitisir oleh pihak operator, dan menyebutkan dana tersebut dari seorang calon Bupati Bireuen serta partai pendukungnya.
Pihak sekolah telah ditegur pihak kepolisian, karena dianggap berpolitik di sekolah. Selain itu, informasi lain yang diterima GoAceh, di sekolah tersebut telah lahir kubu antara guru berstatus PNS dan honorer serta adanya ajang bisnis penjualan produk.
Wakil Kepala SDN 1 Bireuen, Isralidin, membantah semua tudingan dan informasi tersebut. Menurutnya, wewenang yang diberikan kepada operator sekolah, yang melebihi wewenangnya, memang ada sejumlah hal. “Hingga saat ini operator sekolah menangani masalah administrasi dan beberapa tugas lain, tetapi untuk urusan ijazah dan menyangkut sekolahg masih saya tangani, hingga kepala sekolah sembuh dari sakit,” terangnya.
Disinggung ruang perpustakaan sering dimanfaatkan tempat berkumpulnya guru honorer sehingga siswa tak bisa belajar, Isralidin mengaku perpustakaan tersebut tetap dipakai untuk tempat siswa belajar. “Selama ini ruangan guru sempit, sehingga guru-guru banyak berkumpul di ruang perpustakaan yang lebih luas,” katanya.
Terkait adanya kubu antara guru PNS dan honorer, Isralidin mengakui beberapa waktu lalu memang ada perseteruan pribadi antara guru PNS dan honorer dan berdampak pada sekolah. “Tapi hal itu sudah kita selesaikan. Sekarang sudah tak ada lagi kubu-kubuan seperti itu,” katanya.
Menyangkut ada tudingan dipolitisasi pemberian dana PIP, Wakil Kepala SDN 1 Bireuen itu mengaku, hingga saat ini dirinya tidak mengatahui kejadian tersebut. ”Ketika pembagian dana PIP hari Jumat dan Sabtu pekan lalu, pihak bank langsung menyalurkan dana PIP itu. Wali siswa sendiri datang langsung saat penyaluran. Jadi saya tidak tahu kalau ada yang mempolitisir dana PIP tersebut,” ujarnya.
Editor | : | TAM |
Kategori | : | Pendidikan |