Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
2 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
43 menit yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
30 menit yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
9 menit yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Islam Selalu Jadi Garda Terdepan Bela Dan Jaga NKRI

Islam Selalu Jadi Garda Terdepan Bela Dan Jaga NKRI
Ilustrasi, dua tokoh Islam yang membela keutuhan NKRI. (istimewa)
Minggu, 08 Januari 2017 04:07 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Saat ini sedang terjadi proses perebutan wacana klaim kebenaran tentang siapa yang paling menjaga kebhinekaan dan NKRI. Salam kondisi ini, sikap autentik beragama,  akan menjadi jalan keluar dari wacana itu.

Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat, Iu Rusliana, saat memberikan arahan pada Musyawarah Daerah Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Sukabumi, di kampus Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Kota Sukabumi, Sabtu (07/1).

"Ada aksi bela Islam yang menegaskan komitmennya menjaga kebhinnekaan dan NKRI, dimana kita ada di dalamnya. Namun ada juga parade Bhinneka Tunggal Ika. Dari perspektif wacana, saya melihat ini cara untuk membangun klaim kebenaran. Lihat pertarungannya di media massa dan media sosial," kata Iu.

Tak diragukan lagi, lanjut Iu Rusliana, sejarah telah memberikan bukti bahwa Islam Indonesia dan Muhammadiyah di dalamnya, menjadi garda terdepan dalam menjaga kebhinnekaan dan NKRI.

Baca sejarahnya dengan benar. Dalam perjuangan kemerdekaan, saham perjuangan umat Islam terbesar.

"Kami ingin elit politik dan pemimpin bangsa ini jujur dan bersikap adil. Bahkan Muhammadiyah sejak Muktamar 2015 lalu menerima negara  Pancasila sebagai Dar Al-Ahdi wa al-Syahadah," katanya.

Belum lagi saat penentuan Pancasila dan UUD 1945, tokoh Islam yang saat itu ada Ki Bagus Hadikusumo dan Kasman Singodimejo akhirnya menerima hilanganya kalimat kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya. 

"Saya kira kita tidak bisa menyebut semua pengorbanan umat Islam untuk bangsa ini saking terlalu banyaknya," tandasnya. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77