Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
24 jam yang lalu
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Umum
21 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
21 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
4
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Umum
21 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
5
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Olahraga
21 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
6
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
21 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Hafal Alquran? Silakan Makan Bakso Gratis Selamanya... Tanpa Dites, Tanpa Ditanya

Hafal Alquran? Silakan Makan Bakso Gratis Selamanya... Tanpa Dites, Tanpa Ditanya
(foto: merdeka.com)
Selasa, 10 Januari 2017 08:03 WIB
SOLO - Jika Aanda berkunjung ke Kota Solo, belum lengkap kalau belum mengunjungi Alun-alun Kidul (selatan) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Di sepanjang sore hingga malam hari, berbagai hiburan khususnya becak lampu dan kuliner khas Solo disajikan.

Dari sekian banyak hiruk pikuk di tempat yang sering disebut Alkid (alun-alun kidul) tersebut, ada seorang penjual bakso unik. Di sebuah gerobak motor kecil bakso Malang tersebut tertempel sebuah kertas putih bertuliskan "HAFAL AL-QURAN, GRATIS SELAMANYA'. Tulisan sederhana tersebut bahkan telah menjadi viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir.

Sang empunya gerobak bakso, bernama Rahmad Nurhidayat pun tak menampik kabar tersebut. Pria 30 tahun asal Palur, Mojolaban, Sukoharjo itu mengaku sudah mendapatkan kiriman berita tersebut dari beberapa kawannya.

"Ada temen saya yang ngasih tahu Mas, kalau tulisan di gerobak saya itu beredar di media sosial," ujar Rahmad seperti dilansir merdeka.com, Selasa (10/1).

Rahmad mengaku bertanggung jawab dengan tulisan tersebut. Ia sangat serius dan mengapresiasi kepada para penghafal Alquran. Sehingga dia pun akan menghadiahkan semangkok bakso lengkap untuk dimakan. Bahkan mereka boleh datang dan makan setiap hari di warung dadakan, yang ada di pojokan barat pintu masuk selatan Alkid.

"Silakan yang hafal Quran makan bakso di sini gratis selamanya, selama saya masih berjualan," terangnya.

Rahmad mengaku menggratiskan baksonya bagi hafiz Alquran sejak 1,5 tahun lalu. Ia mengaku hingga saat ini sudah belasan orang datang ke warungnya untuk makan bakso gratis. Ia tidak akan menguji atau meminta membuktikan kepada penghafal Quran sebelum makan.

"Kalau saya percaya saja Mas, tidak usah dites. Dulu ada bapak-bapak yang tiap hari ke sini. Tapi sudah lama enggak kelihatan," jelas Rahmad sambil mengingat-ingat nama dan asal usul orang tersebut.

Kendati mensyaratkan hafal Alquran, Rahmad mengaku sering terjadi tawar menawar. Sehingga syarat hafal Alquran kadang dilanggar. Tak sedikit para siswa SD atau SMP yang hanya hafal Juz 'Amma atau beberapa surat lainnya minta digratiskan.

"Kemarin pas liburan itu ada anak SD Purbalingga yang wisata. Terus mampir dan nawar. Katanya baru hafal 2 surat. Ya sudah tetap kita beri bakso gratis Mas," katanya.

Ide memberikan bakso gratis, jelas Rahmad, muncul 1,5 tahun lalu, meski ia telah berjualan bakso selama 4 tahun. Meskipun ia belum hafal Alquran, namun ia termotivasi oleh 8 keponakannya yang terus belajar untuk menghafal Alquran.

"Saya sendiri masih belum banyak hafalannya, waktunya susah Mas. Tapi keponakan saya banyak yang jadi calon penghafal. Pingin rasanya, saya terus belajar kalau ada waktu," ucap suami Fitri Arianik ini.

Di masa mendatang, Rahmad ingin anak perempuannya yang masih berusia 9 bulan ini menjadi penghafal Alquran. Ia juga konsisten dengan keputusan menggratiskan bakso bagi hafiz Quran.

"Saya tidak pernah rugi menggratiskan bakso. Malah rezki saya bertambah, urusan dimudahkan sama Allah. Belum lama ini saya mengajukan kredit rumah, setelah interview, ternyata tidak disetujui. Dan saya batalkan rencana tersebut. Tapi setelah istri saya melahirkan dan keluar dari pekerjaannya, semua dimudahkan. Ia mendapat tawaran kredit rumah tanpa bunga di Kertonatan, Kartasura," kisah Rahmad sambil terus meladeni pembeli yang berdatangan tak henti.

Rahmad mengaku menjual bakso atas dorongan istri dan keluarganya. Ayah dan sejumlah saudaranya selama ini juga berjualan bakso. Namun ilmu meracik bakso justru ia dapatkan dari orang lain.

"Saya diajari oleh orang Malang. Sekarang sudah meninggal," terang pria yang pernah kuliah di Akademi Akutansi Balikpapan itu.

Lebih lanjut ia menceritakan, sebelum berjualan bakso di Alkid, ia terlebih dulu berjualan keliling dengan gerobak motor. Berjualan di Alkid, ia hanya melanjutkan ayahnya. Ia ingin dan dan berobsesi memiliki rumah makan atau warung bakso yang besar.

Selama berjualan bakso, Rahmad mengaku memperoleh penghasilan yang cukup. Dengan harga Rp 7 ribu per mangkok, dalam sehari ia bisa menghabiskan bakso minimal 100 porsi. Namun jika cuaca baik, dalam sehari minimal bisa menghabiskan 250 porsi.

"Kalau enggak hujan bisa sampai 250 mangkok. Tapi kalau hujan paling 100 mangkok saja. Saya buka jam 16.00 WIB, paling 2 jam, bentar lagi habis. Tapi kalau hujan sepi, bisa sampai jam 22.00 WIB, pas bareng tutupnya Alkid," urainya.

Dengan sepeda motor bebek AD 2758 LT, Rahmad mengusung dagangan dari rumahnya ke Alkid yang berjarak sekitar 8 kilometer. Sesampai di Alkid, ia segera memasang tenda merah lipat berukuran 3x6 meter untuk menampung pembeli. Tenda tersebut juga dilengkapi 2 meja dan 8 kursi serta sejumlah tikar. Selesai menyiapkan perlengkapan jualannya, pria bertubuh kurus tersebut langsung diserbu puluhan pembeli. Tak sedikit warga yang cuma mampir dan membungkus bakso untuk dibawa pulang.

Sebelum memutuskan berjualan bakso, Rahmad telah beberapa kali keluar masuk perusahaan sebagai marketing. Antara lain di PT Semen Gresik, dan sejumlah dealer sepeda motor di Kota Solo. Terkait riwayat kuliahnya, Rahmad mengaku kesulitan biaya, hingga harus putus di tengah jalan.

"Saya kuliah biaya sendiri di Balikpapan, jadi susah kalau sambil kerja," keluhnya.

Tekad Rahmad untuk menjadi penghafal Alquran memang sulit untuk diwujudkan. Namun demikian ia tak patah semangat. Selain terus belajar dan berusaha, ia juga bergaul dan mencari teman-teman yang hafal Alquran.

"Sekarang ini banyak teman-teman saya yang hafal Alquran. Jadi saya tetap termotivasi untuk menghafal Alquran," tuturnya.(mdk)

Editor:Arie RF
Sumber:merdeka.com
Kategori:Jawa Tengah, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/