Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
22 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
21 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
21 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
21 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
21 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
6
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
21 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Home  /  Berita  /  Lingkungan

RDP dengan Komisi III, GNPF MUI Minta Hukum Lebih Ditegakkan di NKRI

RDP dengan Komisi III, GNPF MUI Minta Hukum Lebih Ditegakkan di NKRI
Rapat dengar pendapat FPI dengan Komisi III DPR RI. (Muslikhin/GoNews)
Selasa, 17 Januari 2017 17:23 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Komisi III DPR RI melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI dan Front Pembela Islam ( FPI) di Ruang Rapat Komisi III, Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/1/2017).

Anggota Komisi III dari Fraksi PKS, Nasir Djamil menyebutkan, tujuan GNPF MUI melaksanakan RDP untuk mendiskusikan soal penegakan hukum.

"Mereka datang mengatasnamakan GNPF MUI yang disitu ada ormas FPI dan ormas-ormas lainnya. Kedatangan mereka ini seperti kelompok lain yang datang untuk menegakkan hukum di negeri ini," ujar Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/1/2017).

"Nah katanya apa yang disampaikan oleh habin Rizieq Sihab dan teman-teman kepada komisi III itu sebuah masukan untuk perbaikan penegak hukum yang dilakukan oleh kepolisian RI," tambahnya.

Artinya dikatakan Nasir, jangan sampai keinginan kapolri untuk mewujudkan profesionalisme dalam penegakkan hukum oleh kepolisian kemudian "digagalkan" oleh orang-orang dalam yang tidak ingin untuk melakukan reformasi di Republik Indonesia ini.

"Kita berharap jangan sampai kita diadu domba. kita cermati selama ini ada upaya memang yang tidak tahu siapa mereka yang merusak dengan mengadu domba terutama kalangan Islam dengan kaum nasionalis terutama yang ada dibawahnya," jelasnya.

Dengan demikian Nasir meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk hal- hal seperti ini sehingga penegakan hukum itu akan lebih baik dan berwibawa.

"Tentu saja dalam hal ini Kapolri bertanggungawab penuh terkait dengan tindakan-tindakan oknum yang ingin menggagalkan keinginan Polri untuk menghadirkan profesionalisme dalam penegakan hukum," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/