Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
22 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
21 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
22 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
5
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
21 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
22 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Jelang Pilkada Berita Hoax Tak Terbendung, DPR Minta Masyarakat Tak Terpecah Belah

Jelang Pilkada Berita Hoax Tak Terbendung, DPR Minta Masyarakat Tak Terpecah Belah
Diskusi publik di Press Room DPR. (istimewa)
Rabu, 18 Januari 2017 22:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Jelang pilkada serentak berita hoax menyebar di masyarakat, sehingga menimbulkan kegaduhan dan gesekan di publik, untuk itu masyarakat diminta menjaga nilai-nilai kebinekaan supaya tidak terpecah bela.

Permintaan itu diungkapkan Sekretaris Fraksi PAN, Yandri Susanto disela-sela diskusi dengan tema "Kawal Kebinekaan jelang pilkada Serentak, waspada berita hoax" di Pressroom DPR, Nusantara III, Jakarta, Rabu (18/1/2017).

Menurut Yandri, saat ini telah terjadi kegelelisahan dari pemerintah dan masyarakat mengenai maraknya berita hoax. Tak jarang, berita hoax ini menjadi sumbuh dari perpecahan di daerah.

Untuk mengantisipasi terjadinya perpecahan karena hoax, Yandri meminta masyarakat untuk menjadi nilai-nilai kebinekaan dan keberagaman antar masyarakat. "Kita jangan terprovokasi dengan adanya berita hoax, justru yang perlu kita kuatkan adalah nilai kebinekaan dan pancasila," ujar Yandri.

Kendatipun berita hoax sulit dihindari, anggota Komisi II DPR ini juga mengharapkan masyarakat tidak memancing kesuruhan dengan menyebarkan hoax lebih luas.

"Kita tidak bisa memghindari, tapi kita jangan ikut memanasi berita hoax. Bangsa ini bangsa besar keberagamana kita pertamahankan. Jangan karena hoax kita amburadul dan keberagaman jadi rusak," pintanya.

Masih dalam diskusi, Anggota Komisi I Arwani Thomafi juga mengharapkan masyarakat bisa menjaga nilai-nilai pancasila dan kebinekaan agar tidak terjadi perpecahan karena hoax.

"Hoax dan kebinekaan menjadi masalah di pilkada, makanya kita harus menjaga kebinekaan biar tetap damai," katanya.

Arwani mengakui dengan perkembangan teknologi yang begitu kuat sulit sekali membendung efek negatif dari haox, oleh karenanya, ia mengharapkan semua pihak untuk menjaga perdamaian. "Apa kita mau diadu dompa dan pecah karena hoax," ujarnya.

Berikutnya, ia juga meminta kepala daerah dan tim sukses untuk tidak menyampaikan hal-hal yang berbau hoax karena bisa merusak tatahan yang ada di mayarakat. "Kita harus lebih waspada dan jangan menjelekan pihak lain," tandasnya.

Sementara itu, Pengamat politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago juga mempunyai pendapat yang sama. Menurut dia, hoax bisa merusak kerukunan dan merusak citra. Hoax pula yang bisa menjadikan orang seperti malaikat, setan atau jin.

Saking berbahayanya hoax, Pangi meminta masyarakat menjaga kebinekaan dan keberagaman indonesia yang bersuku-suku dan berbedaan adat istiadat. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77