Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
10 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
2
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
10 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
10 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
10 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
5
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
8 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
6
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Olahraga
11 jam yang lalu
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Fraksi Nasdem di DPRA Kritisi Persoalan Kemiskinan

Senin, 30 Januari 2017 22:46 WIB
Penulis: Safdar

BANDA ACEH - Ada beberapa catatan dalam pandangan akhir Fraksi Partai Nasdem yang disampaikan pada Rapat Paripurna III dengan agenda penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi DPR, Senin (30/1/2017).

Wakil Ketua Fraksi Nasdem DPR Aceh, Saifuddin Muhammad, berharap pandangan tersebut bisa semakin meningkatkan bobot APBA tahun 2017 yang akan disahkan tersebut.

“Pandangan ini, tentu tidak lagi mengusik hal-hal teknis yang sudah disepakati sebelumnya, tetapi penting untuk menjadi perhatian kita sebagai catatan kritis terkait proses pemerintahan di Aceh secara umum,” ucapnya.

Fraksi Nasdem DPRA menyoroti tentang masalah kemiskinan, berdasrkan laporan BPS Aceh, melalui media massa bahwa ternyata Aceh masih menjadi provinsi termiskin kedua se-Sumatera yaitu 16,43 persen atau 841 ribu orang hingga September 2016. Kemudian masalah pendidikan di mana Aceh memiliki anggaran besar untuk pendidikan namun mutu pendidikan di Aceh sangat rendah.

“Anggaran untuk pendidikan di Aceh selama sepuluh tahun terakhir tergolong besar, yakni berkisar lebih kurang Rp24 triliun. Tetapi besarnya anggaran pendidikan tersebut tidak berbanding lurus dengan wajah pendidikan kita. Hal ini menunjukkan bahwa ada ketidakseriusan atau ada persoalan dalam kita mengelola pendidikan di Aceh,” tambahnya.

Selain itu di menanmbahkan bahwa Majelis Pendidikan Aceh harus berisikan orang-orang yang cerdas, mengetahui masalah masalah dalam dunia pendidikan,hal lain yang disampaikan Fraksi nasdem adalah narkoba dan kepemudaan,olahraga dan prestasi,perpustakaan dan arsip serta penaatan birokrasi.

Editor:Zainal Bakri
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/