Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
16 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
17 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
17 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
16 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
18 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
16 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Disdik Pidie Kembangkan Kurikulum Berbasis Syariah

Disdik Pidie Kembangkan Kurikulum Berbasis Syariah
Ilustrasi
Rabu, 08 Februari 2017 17:03 WIB
Penulis: Amiruddin

SIGLI - Dinas Pendidikan Pidie terus melakukan pengembangan kurikulum berbasis syariah. Setelah program satu hari satu ayat sukses berjalan, kini teungku-teungku dari dayah juga dilibatkan dalam pengembangan silabus dan mengajar tentang ibadah, fiqih dan akhlak.

Kurikulum berbasis syariah sudah dijalankan di sekolah-sekolah di Pidie sejak bulan Juli 2016, namun peresmiannya baru dilakukan oleh Bupati Sarjani Abdullah pada Jumat, 2 September 2016, betepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh ke-57. Peresmian dilakukan di halaman Kantor Bupati Pidie.
 
Kepala Dinas Pendidikan Pidie, Murthalamuddin menjelaskan, penerapan kurikulum ini dilakukan sore hari pada jam tambahan, seminggu dua atau tiga kali, diatur oleh sekolah masing-masing. Saat diresmikan, program tersebut sudah dijalankan di tujuh Sekolah Menengah Atas (SMA), tujuh Sekolah Menangah Pertama (SMP), dan 19 Sekolah Dasar (SD).
 
“Kurikulum berbasis syariah dengan melibatkan guru-guru dayah ini, dilakukan dan diterapkan untuk mensinergikan pendidikan umum dan pendidikan agama di sekolah-sekolah,” jelas Murthalamuddin, Rabu (8/2/2017).
 
Penunjukan guru dayah untuk mengajar di sekolah dilakukan melalui musyawarah antara sekolah, komite sekolah, dan dayah. Hal itu dilakukan agar para pihak sepakat tanpa adanya kepentingan pribadi. Guru-guru sekolah juga diberi kesempatan untuk mengajar santri di dayah tentan pengetahuan umum.

“Artinya ini ada pertukaran pengajar antara sekolah dengan dayah. Silabusnya disusun dengan melibatkan kedua pihak dari dayah dan sekolah,” lanjut Murthalamuddin.
 
Sebelumnya Dinas Pendidikan Pidie juga sudah menerapkan program “Satu Hari Satu Ayat” di sekolah-sekolah. Program ini sudah berjalan sejak 2014. Tujuannya, untuk mengimplementasikan gerakan cinta Alquran di kalangan pelajar. Untuk mengevaluasi keberhasilan program tersebut, Dinas Pendidikan Pidie melakukan perlombaan One Day One Ayat pada 26 Mei 2016 lalu di Lapangan Keunire, Kecamatan Pidie. 
 
Ada lima cabang yang diperlombakan untuk smeua jenjang pendidikan, yakni: tahfizd, imtaq, menerjemahkan Alquran, kaligrafi, serta cerdas-cermat. Lomba yang berlangsung selama 3 hari itu diikuti 1,210 pelajar, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK. Para pemenang diberikan hadiah tropi dan uang. [adv]

Editor:Zainal Bakri
Kategori:GoNews Group, Pendidikan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/