Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
21 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
21 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

37 Tahun Mengandung Tak Kunjung Lahir, Bayi di Perut Ibu Usia 60 Tahun di Jambi Ini Telah Jadi Mumi

37 Tahun Mengandung Tak Kunjung Lahir, Bayi di Perut Ibu Usia 60 Tahun di Jambi Ini Telah Jadi Mumi
(foto: ist/detikcom)
Selasa, 07 Maret 2017 12:03 WIB

JAMBI - Peristiwa langka terjadi di Jambi. Seorang wanita berusia sekitar 60 tahun mengandung bayi selama 37 tahun. Rupanya, bayi tersebut sudah lama meninggal dunia di dalam perut si ibu dan kemudian mengalami mumifikasi (menjadi mumi).

Akhirnya, 'bayi mumi' ini pun diangkat dari perut sang ibu. Operasi pengangkatan bayi mumi dilakukan di Kamar Operasi RSUD Raden Mattaher, Jambi, Senin (6/3/2017) kemaren.

"Operasi pengangkatan bayi tersebut dilakukan oleh dua dokter, di antaranya dr Parianto, SpOg. Operasi berlangsung sekitar 2,5 jam dan bayi tersebut berhasil diangkat," ujar Plt Dirut RSUD Raden Mattaher drg Iwan Hendrawan seperti diberitakan detikcom, Selasa (7/3/2017).

Menurut Iwan Hendrawan, peristiwa bayi menjadi mumi dalam dunia medis disebut litopedion atau bayi batu.

"Di dunia, selama 400 tahun terakhir ditemukan hanya 300 kasus litopedion," ujar Iwan Hendrawan.

Dr Parianto menyebutkan, bayi menjadi mumi berawal ketika telur dan sperma yang menyatu gagal kembali ke rahim.

"Dalam kasus yang kami tangani, janinnya tumbuh di luar rahim. Karena di luar rahim, dia tidak mendapatkan asupan makanan dari ibunya, akhirnya meninggal dunia," jelas Parianto.

Di dalam perut, bayi tersebut berubah menjadi benda asing yang dimusuhi oleh tubuh. Akhirnya, janin bayi tersebut oleh sistem tubuh ibu dibalut kapur atau kalsifikasi.

"Karena proses kalsifikasi atau pengapuran ini berlangsung selama puluhan tahun, dia mengeras dan membatu," ujarnya.

Kata Parianto, pihaknya sudah mendapat izin dari pasien untuk mengawetkan bayi batu tersebut.

"Akan kami awetkan, kami simpan untuk penelitian," kata Parianto.(dtc)

Editor:Arie RF
Sumber:detikcom
Kategori:Jambi, GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/