Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
4 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
3 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
1 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
6
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
1 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Soal Kasus E-KTP, Setya Novanto Tak Mau Berdebat Kecuali di Pengadilan

Soal Kasus E-KTP, Setya Novanto Tak Mau Berdebat Kecuali di Pengadilan
Ketua DPR RI, Setya Novanto. (istimewa)
Rabu, 08 Maret 2017 20:33 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua DPR RI Setya Novanto, mengaku tak mau memperdebatkan soal kasus dugaan korupsi proyek e-KTP yang sudah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dirinya menilai, sebagai orang yang menjunjung tinggi penegakan hukum, dirinya hanya akan menyampaikan segala sesuatunya berdasar pada proses hukum yang berjalan di pengadilan Tipikor.

"Saya sebagai orang yang menjunjung tinggi penegakan hukum hanya akan menyampaikan segala sesuatu terkait e-KTP itu berdasarkan proses hukum dan pengadilan Tipikor KPK," tukasnya kepada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (8/3/2017).

"Jadi saya tidak akan menanggapi pemberitaan yang menduga-duga keterkaitan saya atau rumor di media sosial," tegas Setya Novanto

Menurut Ketua Umum Golkar itu, setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum. Untuk itu, proses peradilan harus dipandang sebagai proses yang bukan saja ditujukan bagi penuntasan kasus.

"Tapi juga menjadi penting bagi siapapun untuk memberikan klarifikasi dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan demi mendukung penuntasan kasus tersebut," kata Setya Novanto.

Dalam surat dakwaan yang menyebut-nyebut nama dirinya bersama terdakwa dan orang lain, menurut Setnov adalah sama sekali tidak benar, dan dia meminta agar semua pihak mengikuti proses persidangan. "Mari hormati proses itu, biar semua melihat fakta persidangan dengan menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah," paparnya.

"Biarlah para Hakim, JPU (jaksa penuntut umum) dan para penegak hukum (PH) melakukan tugasnya secara independen dan imparsial," tandasnya.

Dan pastinya kata dia, pihaknya sangat prihatin atas informasi yang berkembang, dimana namanya dikait-dikaitkan dengan dugaan korupsi e-KTP akhir-akhir ini.

"Alhamdulillah saya dipanggil dua kali dan datang untuk klarifikasi. Tapi, semuanya kita percayakan kepada KPK untuk melakukan hal yang terbaik karena semuanya kan sudah melalui proses panjang," ujarnya.

Masih kata Setnov, semua tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya merupakan kebohongan baik pertemuan-pertemuan bersama Anas Urbaningrum dan Nazarudin, juga aliran dana dari Kemendagri ke para wakil rakyat.

"Seingat saya, dan saya bersumpah tidak pernah bersama-sama membicarakan masalah e-KTP. Silakan tanya ke Nazar lagi," ujarnya menanggapi namanya disebut-sebut Nazarudin yang tidak dimengerti akan dirinya.

"Mungkin kondisi psikologis Mas Anas sedang ada masalah dengan partainya, dan saya pastikan Nazar tidak benar," tegas Setnov lagi.

Yang jelas menurut Setnov, dirinya tidak pernah membicarakan, kalo bicara e ktp dirinya selalu menghindar. "Karena hal-hal ini kan sudah melalui proses di komisi II DPE, jadi saya batasin, kalau ada yang mau ngajak ngomong saya tak mau, ya saya batasin,” ungkapnya.

Setnov mengaku, dirinya mempercayakan kasus ini kepada penyidik, dan apa yang disampaikan KPK, dirinya percaya bahwa lembaga pemberantasan Korupsi tersebut akan bekerja profesional dan sudah tau siapa sebenarnya yang terlibat.

"Jadi kita serahkan saja, saya yakin KPK sudah tau semuanya. Tanggalnya kapan dan itu uangnya kemana dan siapa yang memberikan, pasti KPK itu bisa mengetahui. nah ini penting karena akan jadi pembuktian, jangan sampai salah. Kasihan juga anggota DPR mereka tidak pernah menerima terus diberitakan menerima, ini kasihan mereka, kasihan keluarganya, kasihan familinya, kasian anak-anaknya kadang-kadang hal-hal yang belum pasti tapi sudah ramai duluan," jelas Setnov.

Untuk itu, dia berharap KPK bisa secara profesional mengungkap kasus ini dan mempercayai KPK telah melaksanakan tugas dengan baik dan profesional. "Kita percaya KPK, semoga mereka bisa bekerja secara cermat, transparan, profesional dan bertanggung jawab," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77