Tepat Pukul 09.51, Gempa Guncang Aceh, Jabar dan Bali

JAKARTA – Tiga gempa bumi pagi tadi mengguncang tiga provinsi berbeda di Indonesia, yakni Aceh, Jawa Barat, dan Bali. Uniknya, meski pusat gempanya berjauhan, tapi waktu terjadinya ketiga gempa itu sama yakni, Selasa (14/3/2017) pukul 09.51. Hanya saja kekuatannya berbeda-beda.

Gempa di Aceh magnitudenya 5,9 skala Richter (SR). Gempa terjadi sekira pukul 09.51 WIB berpusat di 353 kilometer arah barat laut Kota Sabang. Gempa dengan kedalaman 10 kilometer di bawah laut itu, guncangannya terasa hingga ke Kota Banda Aceh.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa itu tak menimbulkan gelombang tsunami.

Selain di Aceh, pada waktu yang sama gempa juga terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. BMKG mencatat, gempa berkekuatan 4,9 SR mengguncang laut selatan Sukabumi, pukul 09.51 WIB.

Baca juga: Gempa 5,9 SR Guncang Sabang, Tak Berpotensi Tsunami

"Gempa bumi tersebut tidak berpotensi terjadinya tsunami," kata Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi, Yana Rusyana.

Gempa berpusat di 68 kilometer selatan Palabuhanratu dengan kedalaman epicentrum gempa 29 Km. Getaran gempa tersebut dirasakan warga di beberapa daerah di Kabupaten Sukabumi baik yang berada di wilayah selatan maupun utara.

Sementara itu, gempa bumi tektonik pagi tadi juga mengguncang Bali. Gempa berkekuatan 3,1 SR terjadi sekira pukul 09.51 Wita tadi dan berpusat di darat, sekitar 6 Km arah tenggara Denpasar, Bali. Kedalaman gempa 22 Km.

"Peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan lemah dirasakan hanya di daerah Denpasar, Kuta, dan Jimbaran, tidak menimbulkan tsunami," kata Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III, Mohammad Taufik Gunawan.

Menurutnya, bila ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi di Denpasar merupakan gempa katagori dangkal. Gempa terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indonesia-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia. “Sehingga terjadi deformasi batuan hingga memicu terjadinya gempa bumi," pungkasnya.