Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
21 jam yang lalu
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Umum
19 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
19 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
4
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Umum
19 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
5
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Olahraga
18 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
6
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
19 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kisah Saldi Isra, Putra Solok yang Terpilih Jadi Hakim MK

Kisah Saldi Isra, Putra Solok yang Terpilih Jadi Hakim MK
Saldi Isra
Minggu, 09 April 2017 05:09 WIB
JAKARTA - Putra Solok, Sumbar, Saldi Isra ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai hakim Mahkamah Konstitusi (MK). Ia menggantikan Patrialis Akbar yang terjerat dugaan kasus suap.

Saldi menempati peringkat pertama seleksi calon hakim MK. Ia menyisihkan dosen Universitas Nusa Cendana Bernard L Tanya dan Wicipto Setiadi, pensiunan Kementerian Hukum dan HAM.

Informasi terpilihnya Saldi disampaikan Ketua Panitia Seleksi Hakim MK Harjono. "Saya sedang di Surabaya. Tapi yang jelas hari Selasa (11/4/2017), saya diundang lewat WhatsApp oleh Setneg untuk pelantikan. Dan saya tanyakan siapa yang dilantik, Saldi Isra katanya," tutur Harjono, seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (8/4/2017).

Harjono mengatakan ada sejumlah alasan mengapa Saldi bisa terpilih.

Pertama, Saldi sosok yang aktif di dunia hukum. Salah satunya menjadi pansel penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Riwayat-riwayat itulah yang membuat Saldi menonjol dibanding dua lawannya.

"Waktu memilih hakim baru ini kan karena persoalan Patrialis tertangkap KPK, masalah integritas. Maka itu jadi pertimbangan agar tidak terjadi lagi. Tapi itu bukan satu-satunya pertimbangan," ujar Harjono Sabtu (8/4/2017).

Menurut dia, Saldi juga menyabet nilai paling tinggi dalam aspek integritas, penguasaan undang-undang dasar, independensi dan kesehatan.

Meski sebenarnya, saat seleksi bergulir, ada pertanyaan-pertanyaan yang cukup sulit dijawab Saldi. Hal itu diakui Saldi sendiri ketika menjalani wawancara dengan pansel. "Ya, saya kan orang yang biasa nguji orang. Ini sekarang diuji. Jadi ada deg-degan juga," kata Saldi.

Pertanyaan yang sulit dijawab itu mengenai kode etik hakim MK. "Saya kaget. Waduh ini saya tidak ingat. Yang saya tahu ada kode etik. Tapi nomornya tidak ingat," kata Saldi. "Jadi ada kejutan-kejutan pertanyaannya yang bikin saya waswas," tambahnya kepada wartawan saat itu.

Saldi mengaku tidak banyak melakukan persiapan untuk jalani seleksi. Sebab, ia merasa sudah jadi orang yang sehari-hari bergulat di isu hukum dan konstitusi.

Ya, Saldi memang sudah lekat dengan dunia hukum sejak sarjana.

Setelah gagal di Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru) pada 1988 dan 1989, ia akhirnya diterima di Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat pada 1990.

Setelah menjadi Mahasiswa Teladan Berprestasi Utama I Universitas Andalas pada 1994, ia meraih gelar Sarjana Hukum dengan predikat lulus Summa Cum Laude pada tahun yang sama.

Pendidikan jenjang pascasarjana ia tuntaskan dengan meraih gelar Master of Public Administration di Universitas Malaya, Malaysia (2001) dan gelar Doktor didapatkannya dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2009).

Pria kelahiran Paninggahan, Solok, Sumatera Barat ini juga dikenal sebagai Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas yang memerhatikan isu-isu tatanegara dan aktif dalam gerakan antikorupsi.

Dari kiprahnya itu Saldi mendapat pelbagai penghargaan. Misalnya Bung Hatta Anti-Corruption Award pada 2004. Kompas menobatkannya sebagai Tokoh Muda Inspiratif pada 2009. Saldi juga mendapat Megawati Soekarnoputri Award sebagai Pahlawan Muda Bidang Pemberantasan Korupsi pada 2012.

Pelbagai pemikirannya bisa dibaca di sejumlah buku. Misalnya buku berjudul Hukum Yang Terabaikan, Obstruction of Justice, Pemilihan Umum Serentak dan 10 tahun bersama SBY .

Terpilihnya Saldi disambut positif para ahli hukum, seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2011, Mohammad Mahfud MD. "Saya sangat bersyukur Prof Saldi Isra terpilih menjadi Hakim MK menggantikan Patrialis Akbar," ujar Mahfud kepada Tribunnews.com Sabtu ini (8/4/2017).

Ia mengaku ikut mendorong mati-matian agar Saldi mau daftar sebagai calon hakim MK. Ia bercerita kalau Saldi sebenarnya tak tertarik pada awalnya. "Meski demikian kami dan teman-teman mendorongnya terus agar mendaftar," katanya.

Yang mengejutkan Mahfud sampai hari terakhir pendaftaran ternyata Saldi tidak mendaftar juga. Alasan Saldi ia akan sulit berbuat sesuatu di MK. Atau menunggu yang lebih tua dulu saja untuk maju. Alasan lain dia adalah tidak disetujui anak dan keluarga.

Sampai akhirnya Saldi mau mendaftar. Itu pun pada jam dan hari terakhir.

"Alhamdulillah dia terpilih. Orang yang bergerak di gerakan penegakan dan pemikiran hukum pasti yakin bahwa pilihan Pansel dan Presiden terhadap Saldi sudah tepat," kata Mahfud.

Ia percaya Saldi bisa menjadi vitamin baru bagi MK untuk menyehatkan diri setelah terkapar karena kasus korupsi oleh dua mantan hakimnya.

Mahkamah Konstitusi sendiri sudah mendapatkan kabar bahwa Saldi dipilih Presiden. "Sudah dapat kabar. Yang didengar MK sama dengan informasi itu," ujar Juru Bicara Mahkamah Konstitusi, Fajar Laksono, Sabtu (8/4/2017).

Meski telah dapat kabar tersebut, Fajar mengatakan pihaknya tetap menunggu kepastian resmi dari Istana. Pasalnya ia belum menerima salinan Keputusan Presiden penunjukkan Saldi yang telah ditandatangani Presiden. "Salinan Keppres-nya kami belum terima," ucap Fajar.

Menurut Harjono, pelantikan Saldi sebagai hakim konstitusi akan berlangsung pada Selasa mendatang (11/4/2017) pada jam 10.00 WIB. ***

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:GoNews Group, Umum, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/