Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
19 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
13 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Mahasiswa dan Akademisi Sayangkan Pemkab Aceh Utara Tutup Akkes

Mahasiswa dan Akademisi Sayangkan Pemkab Aceh Utara Tutup Akkes
Mahasiswi Akkes Pemkab Aceh Utara [Ist]
Minggu, 09 April 2017 07:15 WIB
LHOKSUKON - Mahasiswa Akademi Kesehatan (Akkes) Pemkab Aceh Utara menyesalkan keputusan pemerintah daerah setempat yang memilih menghentikan operasional kampus. Pengehentian ini lantara adanya surat keputusan Menristekdikti bahwa kampus milik pemda se-Indonesia tidak lagi ada izin operasional.


Mantan Ketua BEM Akkes Pemkab Aceh Utara, Ulul Azmi, mengatakan, berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pengelolaan pendidikan tinggi merupakan wewenang pemerintah pusat, bukan daerah.

"Sehingga Mendagri memberikan beberapa opsi. Pertama, mengubah akademi tersebut menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan. Kedua, bergabung dengan Kementerian Kesehatan RI. Ketiga, bergabung dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan terakhir, menutup kampus tersebut," katanya kepada GoAceh, Sabtu (9/4/2017) malam.

Ulul Azmi menyayangkan sikap Pemkab Aceh Utara yang terkesan egois, karena lebih memilih mengorbankan mahasiswa dan alumni dengan mengambil opsi pertama yaitu membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan sehingga dalam waktu dua tahun kampus tersebut harus menyelesaikan seluruh proses belajar mengajar.

“Keputusan Pemkab yang memilih opsi pertama sungguh sangat disayangkan. Padahal dari empat opsi yang ditawarkan oleh Pemerintah Pusat. Masih ada opsi yang lebih baik untuk menyelamatkan kampus dan terus beroperasi. Opsi ketiga itu lebih baik dan membawa berkah untuk calon mahasiswa baru yang ingin menempuh pendidikan ilmu keperawatan dan kebidanan,” ujar Ulul azmi,

Tokoh akademisi keperawatan, Hajjul Kamil, menyebutkan terlalu banyak keputusan di negara ini terkait dengan harkat hidup orang banyak yang diputuskan berdasarkan kepentingan politik. Pejabat-pejabat hanya berpikir tentang kepentingan sesaat.

“Padahal bila ada niat akan ada kesepakatan antara Pemkab Aceh Utara dengan pimpinan PTN, maka merger dengan Unimal adalah hal yang sangat mungkin, dengan harapan Prodi D-III Keperawatan suatu saat nanti akan ditingkatkan menjadi S-1 Kep/Ners dan Prodi D-III Kebidanan menjadi Profesi Bidan," katanya.

Ia mengaku kasihan, karena Aceh Utara akan kehilangan daya saing lulusan untuk tenaga keperawatan dan kebidanan karena satu-satunya kampus 'plat merah'.

Mantan Sekretaris PPNI Aceh, Fahmi Ichwansyah, pun mengaku kecewa dan berharap agar keputusan yang telah diambil oleh Pemkab Aceh Utara agar bisa ditinjau ulang dan lebih memilih opsi ketiga.

“Sayang sekali ya, padahal bila digabung dengan Unimal pasti akan lebih bagus lagi karena akan menjadi aset Aceh Utara dan Aceh pada umumnya. Pendidikan ini bisa dikembangkan menjadi sarjana, magister hingga doktoral. Sangat sulit sekarang ini untuk membuka sebuah program studi baru karena harus melewati tahapan dan syarat yang panjang. Pendidikan di Akkes tidak bisa disamakan dengan kedokteran yang ada di Unimal, berbeda profesi dan keahlian,” ujarnya.

Editor:Zainal Bakri
Kategori:Pemerintahan, Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/