Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
23 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
17 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pojokkan Umat Islam, Video Kampanye Ahok-Djarot Dilaporkan ke Bawaslu

Pojokkan Umat Islam, Video Kampanye Ahok-Djarot Dilaporkan ke Bawaslu
Cuplikan video kampanye Ahok-Djarot. (tempo.co)
Senin, 10 April 2017 16:51 WIB
JAKARTA - Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan video kampanye Ahok-Djarot ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI. ACTA menilai ada pelanggaran kampanye dalam video berdurasi dua menit tersebut.

''Video tersebut secara jelas berisi adegan-adegan di mana nampak terjadi kerusuhan dan demo, di mana pelakunya adalah orang yang memakai pakaian yang biasa dipakai oleh umat Islam ketika beribadah, yaitu peci dan surban,'' kata Wakil Ketua ACTA, Novel Chaidir Hasan, di Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin 10 April 2017, seperti dikutip dari tempo.co.

Novel melanjutkan, dalam cuplikan video tersebut terlihat beberapa orang berpeci hitam dan putih sedang berdemo dengan latar belakang spanduk putih bertuliskan ''Ganyang Cina'' dengan huruf berwarna hijau.

Menurut Novel, video kampanye tersebut jelas sangat menyudutkan umat Islam dan dapat menimbulkan kesan bahwa umat Islam adalah perusuh serta pembuat keonaran.

ACTA, kata Novel, menganggap video kampanye tersebut mengandung unsur pelanggaran Pasal 69 huruf B Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada yang secara garis besar berbunyi ''dalam kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras dan golongan.''

''Kami melaporkan kasus ini ke Bawaslu RI karena menurut kami ini merupakan salah satu kasus yang sangat melukai hati umat Islam dan berpotensi menimbulkan konflik sosial,'' tambahnya.

Karenanya, ACTA berharap Bawaslu RI dapat menindaklanjuti laporannya dan segera memanggil calon gubernur petahana dalam Pilkada DKI 2017 itu.

Video tersebut diunggah oleh Ahok, sapaan akrab Basuki, dalam akun Twitter miliknya pada 9 April lalu.

Dalam cuitannya, Ahok menuliskan tagar #BeragamItuBasukiDjarot, sesuai dengan jargon Ahok-Djarot dalam kampanyenya. Ahok kemudian menautkan video kampanye yang berdurasi 2 menit tersebut dalam cuitannya. Namun, tak lama setelah video itu diunggahnya, banyak netizen yang berkomentar negatif. Bahkan, muncul tagar #KampanyeAhokJahat.

Di awal video, terdapat adegan sekelompok pemuda dengan ekspresi kemarahan menggedot-gedor sebuah mobil yang ditumpangi oleh seorang ibu dan anaknya. Keduanya terjebak di dalam mobil dan ketakutan. Kemudian, muncul adegan sekelompok pria berpeci tengah berdemonstrasi dan membawa spanduk ''Ganyang Cina''. Lalu, terdapat adegan polisi wanita yang akan menjinakkan bom.

Video tersebut juga diisi dengan suara pidato Djarot saat Konser Gue 2 pada Februari lalu. ''Saudara-saudaraku, seluruh warga Jakarta, waktu sudah mulai dekat. Jadilah bagian dari pelaku sejarah ini dan akan kita tunjukkan bahwa negara Pancasila benar-benar hadir di Jakarta,'' ujar Djarot dengan nada menggebu.

Suara Djarot tersebut berlatarkan adegan seorang pebulutangkis Indonesia beretnis Tionghoa yang tengah berlaga dan adegan-adegan lainnya dari anak-anak muda yang memakai pakaian adat dari berbagai suku. Video itu juga menyelipkan adegan seorang keluarga yang sedang menonton tayangan sekelompok pria berpeci yang tengah berdemonstrasi di televisi.

Di akhir video, suara Djarot kembali muncul. ''Siapapun kalian, apa agama kalian, apa suku kalian, dari mana asal-usul kalian, saudara-saudara semua adalah saudara kita sebangsa dan setanag air dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama,'' kata Djarot. Video kampanye itu pun ditutup dengan jargon ''19 April 2017 Pilih Keberagaman''.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:Politik, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/