Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
15 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
9 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Investasi Arab Saudi di China Lebih Besar dari RI, Ini Sebabnya

Investasi Arab Saudi di China Lebih Besar dari RI, Ini Sebabnya
Ilustrasi. (detik.com)
Kamis, 13 April 2017 18:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melontarkan sedikit kekecewaannya saat mengetahui investasi Arab Saudi ke China, rupanya lebih besar ketimbang di Indonesia.

Saat kunjungan Raja Salman ke Indonesia selama 13 hari tersebut, Arab Saudi menjanjikan investasi Rp 89 triliun, sementara investasi yang digelontorkannya ke China mencapai Rp 870 triliun.

Ekonom Bank Permata, Joshua Pardede, mengungkapkan besarnya investasi Arab Saudi ke China dilatarbelakangi hubungan saling menguntungkan kedua negara. Sebaliknya, timbal balik dari investasi Arab Saudi ke Indonesia terbilang masih kecil.

"Saudi juga tentunya mengharapkan hubungan mutualisme atau saling menguntungkan dalam pertimbangan investasinya. Jika dibandingkan dengan Indonesia, tentu secara mutualisme China lebih menguntungkan," kata Joshua kepada detikFinance, Kamis (13/4/2017).

Timbal balik yang diharapkan Arab Saudi dari Negeri Tirai Bambu itu, jelas dia, antara lain kebutuhan sumber energi yang tentunya bisa dipasok dari negara itu. Selain itu, China juga punya kepentingan besar untuk berinvestasi ke negeri Raja Salman.

"China ini kan konsumen energi terbesar dunia, secara ekonomi juga terbesar kedua dunia, harapan dari China juga tentu jauh lebih besar dibandingkan dengan Indonesia. Apalagi Saudi juga berkepentingan dengan industri minyaknya, kondisi ekonomi di sana juga kan sedang sulit setelah turunnya harga minyak," ungkap Joshua.

Di faktor hubungan mutualisme, tak bisa dipungkiri, iklim investasi juga berpengaruh pada sedikitnya minat investor Negeri Petro Dolar itu menanamkan uangnya di Indonesia.

"Iklim investasi kita dibandingkan dengan China juga tentunya masih jauh. Itu bisa dilihat dari kemudahan bisnisnya, infrastruktur, perizinan, juga biaya logistiknya. Tapi lebih besarnya investasi ke China bukan berarti Indonesia itu buruk, saat sekarang sudah ada banyak perbaikan dari deregulasi dan debirokratisasi," pungkas Joshua. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/