Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
2
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
3
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
Olahraga
14 jam yang lalu
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
4
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
13 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
5
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
12 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
6
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
12 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Nasional

Laporkan ke Polisi, Nahdlatul Wathan Desak Pencaci-maki Gubernur NTB Minta Maaf ke Umat Islam dan Bangsa Indonesia

Laporkan ke Polisi, Nahdlatul Wathan Desak Pencaci-maki Gubernur NTB Minta Maaf ke Umat Islam dan Bangsa Indonesia
Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (NW) DKI Jakarta dan Jawa Barat melaporkan Steven Hadisuryo Sulistiyo ke Polda Metro Jaya, Jumat (14/4). (republika.co.id)
Jum'at, 14 April 2017 22:40 WIB
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (NW) DKI Jakarta dan Jawa Barat melaporkan Steven Hadisuryo Sulistiyo ke Polda Metro Jaya, Jumat (14/4). terkait tindakannya mencaci-maki Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Majdi.

''Kami pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan DKI Jakarta dan Jawa Barat, sengaja datang ke Polda Metro Jaya ini untuk mengadu terkait ulah daripada Steven yang melontarkan pernyataan arogan terhadap Gubernur NTB,'' ujar Ketua Pengurus Wilayah NW DKI Jakarta, Muslihan Habib.

NW mendesak Steven tidak hanya meminta maaf secara pribadi kepada Gubernur NTB, namun juga mendesak mahasiswa berusia 25 tahun itu meminta maaf kepada warga NW, umat Islam, dan masyarakat Indonesia seluruhnya.

''Itulah kami datang ke Mapolda Metro Jaya ini, untuk koordinasi dengan Mapolda Metro Jaya ini supaya Steven ini mau minta maaf kepada masyarakat NW khususnya, dan masyarakat Indonesia secara umum. Umat Islam juga,'' kata Muslihan.

Kejadian penghinaan tersebut terjadi Ahad (9/4), pukul 14.30 waktu Singapore. Saat itu Gubernur NTB yang biasa dipanggil Tuan Guru Bajang (TGB) sedang mengantre di counter check in Bandara Changi, Singapura. Lalu ia keluar dari antrean untuk sejenak melihat jadwal penerbangan dan beberapa saat kemudian kembali ke barisan.  

Tiba-tiba dari arah belakang TGB, Stephen marah kepadanya dan melontarkan kata-kata bernada sara dan kebencian. Menurut Ketua Umum NW Wilayah Jawa Barat, Wahyu Setiawan, penghinaan tersebut juga berlangsung di pesawat. Ketika pesawat mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, TGB langsung melaporkan Steven ke kepolisian bandara.

“Awalnya kan Pak Gubernur sedang antre di bandara Changi. Kemudian beliau ingin keluar dari antrean untuk melihat jadwal penerbangan. Setelah itu beliau masuk lagi ke barisan. Steven yang ada di belakangnya, langsung marah–marah ke Pak Gubernur dan mencaci maki beliau,” kata Wahyu, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (14/4). 

Steven sendiri telah melayangkan surat permohonan maaf yang telah dibubuhi materai. Menurut surat tersebut, ia mengakui dirinya melayangkan kata-kata bernada sara  yaitu “Dasar Indo, Dasar Indonesia, Dasar Pribumi, Tiko!”

“Beliau mengatakan bahwa Pak Zainul Majdi itu dasar pribumi, dasar Indo dan tiko. Dia juga mengumpat yang lainnya. Dia memang orang Tionghoa, dan menghina orang Indonesia, padahal dia orang Indonesia juga dan mencari nafkah di Indonesia,” kata Wahyu.

TGB sendiri sudah memaafkan sikap Stephen. Namun dari pihak NW sendiri mengatakan akan terus mengusut kasus ini hingga ke pidana.   

''Beliau sudah memaafkan, tetapi kami dari warga NW merasa tidak puas. Supaya ada efek jera terhadap Steven. Ini memecah kebhinekkaan masalahnya, tidak hanya dari warga NW, tetapi juga terhadap warga Indonesia. Bahaya. Sara larinya seperti ini,'' ujar Wahyu.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/