Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
1 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 menit yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Gubernur Bengkulu Datangi Rumah Lelaki Pembawa Jenazah Bayi dalam Tas untuk Minta Maaf

Gubernur Bengkulu Datangi Rumah Lelaki Pembawa Jenazah Bayi dalam Tas untuk Minta Maaf
Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mendatangi rumah Aspin Ekwandi, Sabtu malam.
Minggu, 16 April 2017 20:33 WIB
BENGKULU - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mendatangi rumah Aspin Ekwandi, lelaki yang terpaksa membawa jenazah bayinya dengan tas belanja bersama istrinya Sri Sulasmi karena tak punya uang untuk menyewa ambulans.

Kedatangan Gubernur Bengkulu pada Sabtu malam, 15 April 2017, membuat keluarga besar Aspin dan para tetangga kaget. Sebab, desa mereka yang sangat jauh dengan jarak tempuh lebih dari lima jam dari Kota Bengkulu itu didatangi puluhan kendaraan dan para pejabat daerah Bengkulu.

''Gubernur secara langsung meminta maaf dan mengakui kelalaian dilakukan oleh anak buahnya dan tentu saja kami memaafkan,'' ucap Aspin saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (16/4/2017).

Selain meminta maaf, Gubernur Bengkulu Ridwan juga berjanji akan memperbaiki jasa layanan rumah sakit, terutama bagi warga miskin.

Hal ini tentu saja melegakan tidak hanya bagi keluarga Aspin, tapi juga bagi warga miskin di Provinsi Bengkulu secara luas.

Gubernur juga berjanji akan mencabut peraturan gubernur (pergub) yang mengatur tentang jasa layanan rumah sakit. Serta menggantinya dengan peraturan baru yang lebih baik dan memperhatikan kebutuhan masyarakat miskin di Bengkulu.

''Janji itu dia ucapkan secara serius, kami percaya karena dia mau datang ke kampung kami saja merupakan bentuk keseriusannya,'' Aspin menambahkan.

Sebelumnya, Aspin Ekwandi nekat membawa jenazah bayinya pulang ke kampung halaman di Kabupaten Kaur yang dimasukkan dalam tas belanja warna merah. Karena dia tidak mampu membayar uang sewa jasa ambulans sebesar Rp3,2 juta yang diminta manajemen RSUD M Yunus Bengkulu.

Adapun bayi belum genap seminggu dilahirkan istrinya di RSUD Kaur melalui proses persalinan operasi bedah cesar tersebut dirujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu karena didiagnosis mengalami kelainan pada paru paru.

Hanya satu hari dirawat di RSUD M Yunus, bayi Aspin berjenis kelamin perempuan itu menghembuskan napas terakhir.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Bengkulu
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77