Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
16 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
17 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
17 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
16 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
18 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
16 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pembangunan Hall Permanen tak Terkejar, Embarkasi Haji Batal Tahun Ini, Gubernur Riau Minta Pemberitahuan Tertulis

Pembangunan Hall Permanen tak Terkejar, Embarkasi Haji Batal Tahun Ini, Gubernur Riau Minta Pemberitahuan Tertulis
Asrama haji Riau.
Senin, 17 April 2017 12:55 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Embarkasi antara di Provinsi Riau batal dilaksanakan tahun ini karena pembangunan hall atau ruang pertemuan permanen bagi calon jamaah haji tak terkejar. Yang mana, pembuatan hall merupakan satu dari tiga syarat khusus yang harus dipenuhi sebelum Surat Keputusan (SK) embarkasi antara diterbitkan.

Dikatakan Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman kepada GoRiau.com di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Senin (17/4/2017) siang, bahwa pihaknya sudah berusaha untuk mengakali pembuatan aula pertemuan dengan mendirikan tenda ber-ac sembari membangun hall yang permanen.

"Nggak ada masalah sebenarnya. Persyaratan yang tiga itu, masjid dan manasik sudah terpenuhi. Satunya lagi masalah hall nggak terkejar," kata Andi Rachman.

Kendati demikian, Andi Rachman masih berharap pihaknya bisa mendapat dispensasi dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk menggunakan hall sementara yang dilengkapi AC.

"Ini kita siapkan mana tahu ada dispensasi. Kita usaha terus. Ya kami berharap ada dispensasi. Kalau bisa ya ada pemberitahuan tertulisnya, jadi itu bisa dipakai pegangan mana yang harus dipenuhi," ulasnya.

Menurut Andi, Riau dinilai sudah layak menjadi embarkasi haji melihat jumlah JCH asal Riau setiap tahunnya cukup besar mencapai lima ribuan orang. Dengan adanya embarkasi haji, ini jamaah dapat menghemat anggaran dan efisiensi waktu.

"Puluhan miliar setiap tahun bisa dihemat jika JCH asal Riau menggunakan Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru sebagai embarkasi," urainya.

Berbagai upaya sebelumnya telah dilakukan Pemprov Riau untuk mewujudkan keinginan itu. Bahkan sejak Menteri Perhubungan dijabat oleh Ignasius Jonan, ada beberapa hal yang mesti dipenuhi agar Riau bisa jadi embarkasi haji.

Pertama, landasan pacu (runway) Bandara SSK II minimal harus 2.600 meter agar pesawat berbadan besar untuk mengangkut JCH bisa mendarat. Saat ini runway Bandara SSK II sudah mencapai 2.600 meter tapi yang efektif dipakai baru 2.240 meter. Untuk itu, pihak Nav Air Bandara SSK II bersama PT Angkasa Pura (AP) II harus segera memindahkan Instrument Landing System (ILS) dari 2.240 meter ke 2.600 meter. Sampai saat ini, Pemprov Riau menunggu niat baikĀ  pihak Nav Air.

Kedua, jika ILS sudah dipindahkan, maka pihak PT AP II harus membangun tempat pesawat memutar (turning area). Diharapkan tahun ini, PT AP II bisa membangun turning area itu.

Ketiga, ketebalan runway minimal harus 72, sementara saat ini runway Bandara SSK II baru 62. Sesuai informasi, tahun ini PT AP II akan meningkatkan menjadi 68. Diharapkan, pada 2018 mendatang ketebalannya sudah mencapai 72.

Terakhir, Riau tentu harus memiliki asrama haji untuk tempat menginap para JCH. Terkait hal ini, Pemprov Riau sudah menghibahkan tanah kepada pihak Kemenag RI untuk dibangun asrama haji. Kemenag juga sudah berjanji segera membangun asrama haji ini dengan menggunakan dana dari APBN.

Sebelum menjadi embarkasi penuh, terlebih dulu Riau harus menjadi embarkasi antara, dimana para JCH asal Riau tidak perlu diinapkan lagi di Batam tapi tetap transit di Bandara Hang Nadim Batam. Jadi dari Bandara SSK II Pekanbaru diterbangkan menggunakan pesawat biasa ke Bandara Hang Nadim Batam. Lalu dari Bandara Hang Nadim baru diterbangkan dengan pesawat yang lebih besar menuju Jeddah atau Madinah.

Menurut Andi, sudah waktunya Riau menjadi embarkasi agar para JCH asal Riau mendapat banyak kemudahan. Saat ini ternyata masih banyak JCH asal Riau yang harus mengeluarkan dana ekstra karena harus menggunakan jalur laut menuju Batam, terutama JCH asal Riau pesisir seperti Bengkalis, Siak, Dumai dan lainnya. "Saya yakin keinginan ini segera terwujud," tandas Gubri optimis. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/