Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
15 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
17 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
16 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
15 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
18 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
16 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Aneh, Program Pengembangan dan Pemanfaatan listrik Pedesaan Lampung, Ada Harga Murah Kok Pilih Yang Mahal

Aneh, Program Pengembangan dan Pemanfaatan listrik Pedesaan Lampung, Ada Harga Murah Kok Pilih Yang Mahal
Ilustrasi.
Selasa, 18 April 2017 11:58 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pada tahun 2016 yang lalu, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Lampung memiliki program Pengembangan dan Pemanfaatan listrik Pedesaan.

Demi suksesnya program tersebut dijalankan proyek Pembangunan PLTS Terpusat 50 Kwp di kampung Gedung Meneng Kec. Gedung Meneng Kab. Tulang Bawang.

Untuk proyek tersebut Pemprov Lampung menyiapkan anggaran sebesar Rp. 7,265,768,000 proyek tersebut ditargetkan rampung dalam lima bulan antara 22 juni sampai dengan 24 oktober.

Adapun perusahaan yang beruntung menjalankan proyek miliaran terseut adalah PT. Uniteknindo Inti Sarana yang beralamat di JL. Dr. Saharjo No. 111 Ged. Gajah Blok An Tebet - Jakarta Selatan DKI Jakarta. Pemprov Lampung membayar Perusahaan asal Ibu kota tersebut sebesar Rp6.910.209.000.

Center for Budget Analysis menilai ada keanehan, dimana angka Rp6,9 miliar yang dihabiskan PT. Uniteknindo Inti Sarana terlalu mahal jika membandingkan harga yang ditawarkan PT. Amas Citra Mandiri senilai Rp6.511.907.400 terdapat selisih yang sangat jauh sebenarnya.

"Namun aneh Pemprov Lampung lebih memilih perusahaan dengan tawaran tertinggi," ujar Koordinator CBA, Jajang Nurjaman, Selasa (18/4/2017).

"Jadi, uang sebesar Rp753.860.600 yang seharusnya kembali ke kas daerah Pemprov Lampung menguap begitu saja," tandasnya.

Berdasarkan data di atas, Center for Budget Analysis (CBA), mendorong pihak berwenang seperti Kepolisian dan Kejaksaan tinggi Pemprov lampung untuk segera menindaklanjuti temuan tersebut. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/