Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
22 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
16 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
16 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pilkada Usai, PP Pemuda Muhammadiyah: Saatnya Merawat Toleransi Otentik

Pilkada Usai, PP Pemuda Muhammadiyah: Saatnya Merawat Toleransi Otentik
Istimewa.
Rabu, 19 April 2017 21:12 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Setelah Hiruk pikuk Pilkada Langsung DKI Jakarta, yang penuh dengan intrik tajam, bahkan dipenuhi dengan teror-teror perpecahan. Pemuda Muhammadiyah mengajak semua warga DKI kembali bersatu dan merawat toleransi secara otnetik.

"Saatnya kita kembali bersatu, memajukan dan menggembirakan Indonesia," ungkap Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam siaran persnya yang diterima GoNews.co, Rabu (19/4/2017) malam.

"Saya percaya tidak ada tempat bagi intoleransi dan radikalisme di Tanah Indonesia. Mayoritas umat beragama terutama umat Islam menempatkan Pancasila sebagai kesepakatan bersama sebagai Bangsa," lanjutnya.

Masih kata Dahnil, tuduhan suburnya radikalisme dan intoleransi bagi Pemuda Muhammadiyah, adalah upaya kampanye propoganda politik untuk menuduh kelompok politik tertentu, yang kemudian seolah memberikan label generatif terhadap sikap politik yang berbeda.

"Oleh sebab itu, saya berharap pelaku isu menuduh pihak lain yang berbeda sikap dengan tuduhan radikalis dan intoleran tidak lagi dilakukan pada momentum politik berikutnya, karena tindakan seperti itu justru menjadi ancaman terhadap keberagaman dan Pancasila," tukasnya.

Dirinyapun berujar, akan menyetop menjadi kan toleransi dan keberagaman sekedar komoditi dan propoganda politik.

"Mari momentum usainya pilkada DKI Ini kita menghadirkan toleransi yang otentik, bukan toleransi yang dipenuhi praktek rente dan politicking," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/