Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
13 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
12 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
13 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
14 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
12 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Satu Korban Penembakan Brutal di Sumsel, Dirujuk ke Palembang Karena Kondisinya Sangat Kritis

Satu Korban Penembakan Brutal di Sumsel, Dirujuk ke Palembang Karena Kondisinya Sangat Kritis
Foto: detik.com
Rabu, 19 April 2017 13:23 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PALEMBANG- Satu orang tewas setelah mobil ditembaki polisi di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Mobil tak berhenti karena sopir tak memiliki SIM dan takut dirazia.

Hingga saat ini, Rabu (19/4/2017), korban penembakan dirawat di RSUD Sobirin Lubuklinggau. Sedangkan 1 korban atas Indra (33) dilarikan ke RS Palembang karena kondisinya kritis.

"Kami belum tahu kondisi terakhirnya," kata Wawan Triatno di RSUD Sobirin. Wawan adalah suami Novianti, salah satu penumpang mobil yang terluka tembak di pundak.

Wawan yang berasal dari Lubuk LInggau Timur, Lubuklinggau ini menjelaskan, sopir Diki (33) terpaksa kabur saat razia karena tak memiliki SIM.

Kebetulan pajak mobil juga mati. Jadi dia takut saat ada razia.

"Kata istri saya, mobil ditembak dari belakang. Jadi sopir tambah takut," kata Wawan.

Berdasarkan keterangan polisi, mobil tak berhenti saat razia. Meski sudah diberi tembakan peringatan mobil tak berhenti.

Akhirnya salah satu personel Brigpol MG yang mengejar bersama anggota lainnya, menembak mobil tersebut. ***

Sumber:Detik.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Sumatera Selatan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/