Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
7 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
4 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
4 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
5 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
4 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Korban Tewas Akibat Tembakan Brutal Polisi di Lubuk Linggau Bertambah, Dimakamkan di Samping Ibunya

Korban Tewas Akibat Tembakan Brutal Polisi di Lubuk Linggau Bertambah, Dimakamkan di Samping Ibunya
(liputan6.com)
Senin, 24 April 2017 20:01 WIB
REJANG LEBONG - Korban tewas akibat aksi penembakan brutal yang dilakukan aparat kepolisian Brigadir K di di Jalan Lingkar HM Suharto, Lubuk Linggau, Sumaterta Selatan beberapa hari lalu, bertambah jadi 2 orang.

Korban tewas kedua adalah Indrayani (33). Jenazah Indrayani tiba di rumah di duka Desa Blitar, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu,Senin sore tadi sekitar pukul 16.50 WIB.

Kedatangan tandu jenazah korban razia berdarah yang dipikul 10 anggota kepolisian berseragam itu disambut pekikan takbir ''Allahu Akbar'' oleh keluarga dan ratusan warga desa yang sudah menunggu sejak siang hari.

Amin Maryanto, salah seorang warga desa mengatakan, mereka mendengar kabar meninggalnya Indrayani sejak pagi tadi. Selanjutnya, warga mempersiapkan kebutuhan untuk menerima kedatangan jenazah, memandikan, menyalatkan hingga pemakaman di tempat pemakaman umum di Desa Blitar

Liang lahat jenazah yang disiapkan bersebelahan dengan ibunya, Surini, yang meninggal saat kejadian razia maut berlangsung pada 18 April lalu.

''Fardhu kifayah kita laksanakan hari ini juga,'' ucap Amin di Rejang Lebong, Senin (24/4/2017).

Kedatangan rombongan pengangkut jenazah diperkirakan tiba di Desa Blitar pada pukul 13.30 WIB, ternyata terlambat lebih dari tiga jam. Namun, proses pemandian, menyalatkan hingga pemakaman tetap dilaksanakan hari ini juga. Meskipun kondisi sudah mulai gelap menjelang malam hari.

Terlihat Danrem 041 Garuda Emas Kol Inf Andi Muhammad bersama Komandan Kodim 0409 Rejang Lebong Letkol Kav Hendra Setiawan Nuryahya, Kapolres Rejang Lebong AKBP Yogi Napitupulu bersama ratusan personel kepolisian dan TNI berada di rumah duka. Ratusan pelayat terlihat sesegukan berurai air mata saat proses fardu kifayah jenazah dilaksanakan.

Indrayani merupakan korban meninggal kedua setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Sobirin Lubuk Linggau dan dirujuk ke RS Muhammad Husein, Palembang. Ia mengembuskan napas terakhir pada Senin subuh tadi.

Selain Surini dan Indrayani masih ada lima orang korban razia berdarah lain. Mereka adalah Novianti (30), warga Kelurahan Karya Bakti Kecamatan Lubuk Linggau Timur I terkena tembakan di pundak kanan, Diki (30) yang bertugas sebagai sopir tertembak di bagian perut kiri, dan Genta (2), anak Novianti, tertembak di kepala bagian samping kiri.

Selanjutnya, kakak kandung Indrayani, Dewi Herlina (40), tertembak di bahu kiri atas, dan satu penumpang lainnya atas nama Galih (6), tidak mengalami luka apa pun.

Dandim 0409 Rejang Lebong Letkol Kav Hendra Setiawan Nuryahya mengatakan, situasi kebathinan keluarga korban razia berdarah di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan itu saat ini memang terasa sangat berat. Tapi, pihaknya berharap musibah yang terjadi sudah merupakan takdir dan harus disikapi dengan tabah dan sabar.

''Semuanya sudah takdir dan jalan yang sudah ditentukan Yang di Atas (Tuhan), kita sebagai manusia hanya menjalankan saja dan bersabar dengan musibah ini,'' ujar Hendra.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:GoNews Group, Hukum, Bengkulu
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77