Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
9 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
4 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
4 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

PRIMA: Ahok Tidak Layak Masuk Kabinet Jokowi

PRIMA: Ahok Tidak Layak Masuk Kabinet Jokowi
Ahok. (istimewa)
Selasa, 25 April 2017 14:41 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Isu reshuffle jilid III mulai santer terdengar lagi, kabarnya Presiden Jokowi sudah lama merancang reshuffle setelah pelaksanaan Pilgub Jakarta. Reshuffle adalah hak prerogatif presiden sehingga hanya presiden yg lebih paham sosok apa yg dibutuhkan untuk memperkuat kabinetnya.

Namun mencermati kabar akan masuknya Ahok dalam jajaran Kabinet Kerja menurut Ketua Presidium PRIMA (Perhimpunan Masyarakat Madani) Sya'rono, rencana tersebut patut dikritisi.

"Pertama, karena saat ini sektor ekonomilah yang harus mendapatkan penyegaran personil karena kinerjanya masih kedodoran, sehingga jika reshuffle itu benar terjadi, maka figur-figur ekonomlah yg lebih dibutuhkan dan Ahok bukanlah sosok ekonom sehingga memaksakannya masuk ke dalam konfigurasi kabinet merupakan langkah yang tidak tepat," ujar Sya'roni, kepada GoNews.co, melalui pesan singkatnya, Selasa (25/4/2017) di Jakarta.

Kedua, lanjut dia, Ahok adalah sosok yang sangat kontroversial sehingga memasukkannya dalam kabinet hanya akan mengundang kegaduhan baru. "Besar kemungkinan gelombang demonstrasi akan terus membanjiri istana negara sehingga akan mengakibatkan terganggunya jalannya pemerintahan secara keseluruhan," tukasnya.

Dan yang ketiga menurut Sya'roni, jika yang akan diganti adalah menteri dari unsur parpol maka bisa menimbulkan dendam politik. Parpol tersebut bisa menebarkan intrik permusuhan yang bisa mengakibatkan retaknya soliditas parpol pendukung pemerintah.

"Keempat, waktu jokowi sudah tinggal sedikit lagi, sebaiknya jokowi fokus memperkuat pembagunan ekonomi, sudah tidak ada waktu lagi utak-atik kabinet hanya untuk mengakomodasi Ahok," tandasnya.

"Rakyat masih bersabar menunggu janji Presiden Jokowi yang akan membawa ekonomi Indonesia melesat tinggi, sebaiknya presiden fokus memenuhi janji tersebut," pungkas Sya'roni. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/