Pejudo Indonesia Petik Pelajaran Berharga di ISG
Penulis: Azhari Nasution
"ISG itu event bertaraf dunia karena pejudo dunia dari Turki, Algeria dan Azerbaijan ikut ambil bagian. Wajar kalau kita tidak meraih medali. Tapi, tiga pejudo kita yang tampil maksimal telah mendapat pelajaran berharga dari mereka yang kualitasnya 1-2 tingkat di atasnya," kata pelatih Judo Indonesia, Bambang Perkasa melalui WhatsApp, Rabu (17/5/2017).
Direktur Program Kepelatihan Performa Tinggi Tanding-2 Satlak Prima, Arif Hidayat yang terus memonitor jalannya pertandingan mengatakan, bahwa ISG ini bukanlah target utama tetapi untuk melihat perkembangan prestasi atlit selama di pelatnas.
"Tidak ada target di ISG, mereka diterjunkan untuk menambah pengalaman bertanding internasional. Di ISG, mereka telah menunjukkan penampilan terbaik saat menjajal kemampuan pejudo dunia," katanya.
Sebenarnya, kata Arif, cabang olahraga judo berpeluang meraih perunggu di ISG dari nomor beregu putra. Namun, Indonesia tidak tampil dalam pertandingan perebutan tempat ketiga karena Horas mengalami cidera.
"Horas agak sedikit cidera pada saat ketemu Qatar. Khawatir cidera Horas tambah parah jadi kita batalkan turun dalam pertandingan perebutan tempat ketiga," kata Arif.
Kekhawatiran Arif cukup beralasan. Pasalnya, Horas ditargetkan untuk meraih mefali emas pada SEA Games Malaysia, 19-31 Agustus 2017.
"Terlalu riskan memaksakan Horas turun karena waktu pelaksanaan SEA Games Malaysia tinggal beberapa bulan lagi. Yang pasti, kita akan mengevaluasi seluruh hasil pertandingan mereka dalam upaya memenuhi target medali rmas di Malaysia nanti," katanya. ***
Editor | : | Muslikhin Effendy |
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta |