Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
21 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
21 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
21 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
21 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Jokowi- JK Ingin Diadu Domba, PDIP 'Ngamuk'

Jokowi- JK Ingin Diadu Domba, PDIP Ngamuk
Ilustrasi.
Kamis, 18 Mei 2017 16:57 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Banyaknya pernyataan yang menegaskan jika hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kental dengan persaingan ditingkat atas, telah membuat kader PDIP jengkel. Apalagi pada saat pertarungan Pilkada DKI Jakarta, dianggap banyak orang adalah pertarungan kedua petinggi negara tersebut.

Anggota DPR Fraksi PDIP Maruarar Sirait langsung mengepis dugaan banyak pihak itu. Menurut anggota Komisi XI DPR ini memastikan, jika hubungan keduanya  sangat harmonis. "Pak Jokowi dan Pak JK adalah perpaduan yang sangat baik sejak Pilpres dilaksanakan," ungkap Maruarar saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (18/5/2017).

Maruarar menegaskan pasangan Jokowi-JK merupakan presiden dan wakil presiden yang dipilih rakyat dan sah secara konstitusional. Keduanya juga merupakan kombinasi yang baik dan saling melengkapi satu sama lain."Kebetulan saya cukup mengenal mereka berdua dengan waktu yang cukup panjang, sering berkomunikasi dengan mereka berdua," kata Maruarar. 

Selama ini, bagi Maruarar, Jokowi dan JK sama-sama tahu posisi masing-masing. Jokowi misalnya bergerak dan menjalankan tugas sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, dengan gaya komunikasi lapangan yang memahami denyut nadi kehendak rakyat. “Sementara JK juga sangat tahu dan menempatkan diri sebagai orang kedua Presiden. Jadi, jangan adu domba Jokowi dan JK," kesal Maruarar.

"Pak Jokowi dan Pak JK itu perpaduan yang sangat baik sejak Pilpres dilaksanakan. "Keduanya juga merupakan kombinasi yang baik dan saling melengkapi satu sama lain,” tandas Maruarar.

Hal senada juga diungkapkan oleh politisi PDIP lainnya, Masinton Pasaribu. Anggota DPR RI Fraksi PDIP ini mengatakan, tidak ada kerenggangan hubungan antara Jokowi dan JK.  

"Nggak ada masalah kok. Bagus-bagus saja. Mereka kan saling berbagi tugas, berbagi tugas," kata Masinton, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (18/5/2017). 

Anggota Komisi III DPR ini justru menduga, ada pihak yang sengaja ingin memanas-manasi kondisi politik saat ini. "Yang bilang ramai, kan di luar, itu kan di luar yang ngompor-ngopori. Mereka berdua mah akur-akur saja sampai sekarang," tandas Masinton.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pro Joko Widodo (Projo), Guntur Siregar, juga membantah rumor panas yang menyebutkan hubungan Jokowi dan JK semakin renggang. "Itu hanya ada yang manas-manasin. Nggak ada (kerenggangan). Nggak mungkin. Itu tidak benar," kata Guntur.

Menurut Guntur menghembuskan isu adanya keretakan hubungan Presiden dan Wakil Presiden sangat membahayakan negara. "Ini belum move on aja. Ada yang manas-manasin. Sekarang, Ahok kalah apa hubungan dengan hubungan Jusuf Kalla dengan Pak Jokowi? Sudahlah, kita ini mau membangun demokrasi ke depan," tandas Guntur.

Seperti diketahui, Isu tersebut muncul di tengah gejolak massa dan politik pasca kekalahan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, Nasdem, dan Golkar atas rival, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, yang diusung Gerindra dan PKS. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/