Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
17 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
18 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
17 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
18 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
19 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
17 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mantan Teroris Ini Mengaku Pernah Diracun Dua Kali di Penjara Karena Dianggap Murtad

Mantan Teroris Ini Mengaku Pernah Diracun Dua Kali di Penjara Karena Dianggap Murtad
Istimewa.
Sabtu, 03 Juni 2017 23:14 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Meninggalkan dunia terorisme bukanlah hal mudah bagi Sofyan Tsauri.

Bekas terpidana 10 tahun terorisme itu mengaku pernah mendapat dua ancaman yang membahayakan nyawanya karena memilih bertobat.

"Masih tetap. Saya dua kali diracun di dalam sel penjara. Di LP Cipinang itu diracun dari makanan oleh mereka. Tapi alhamdulilah (selamat)," kata Sofyan saat ditemui usai diskusi bertajuk 'Membedah Revisi Undang-Undang Terorisme' di Cikini, Jakarta, Sabtu (3/6/2017).

Menurut Sofyan, bekas rekan-rekannya dulu di dunia terorisme menginginkan nyawa dia karena dia dianggap murtad dari perjuangan.

"Iya lah. Dianggapnya saya murtad dari perjuangan, lemah dari perjuangan," kata dia.

Selain ancaman dari bekas kolega, Sofyan mengaku menjalani hidup sebagai bekas teroris bukanlah hal yang mudah.

Pasalnya, stigma orang berbahaya itu melekat di masyarakat.

"Memang enggak mudah melawan stigma. Tapi akan saya lawan stigma itu dengan reputasi kita. Kita bisa kembali kepada masyarakat, kita tidak lagi berbahaya," kata dia.

Sofyan mengaku dulunya adalah bagian dari Jaringan Terorisme Al Qaeda. Dia menjalani pidana penjara enam tahun.

Sofyan dulunya adalah anggota Brimob Polri dan pernah bertugas di Aceh. ***

Sumber:tribun jabar.
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/