Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
4 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
3 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
1 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
6
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
1 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Terpisah dari Rombongan Saat Marapi Meletus, Satu Pendaki Asal Riau Belum Diketahui Nasibnya

Terpisah dari Rombongan Saat Marapi Meletus, Satu Pendaki Asal Riau Belum Diketahui Nasibnya
Salah seorang pendaki saat memberikan keterangan tentang rekannya yang hilang.(sindonews.com)
Selasa, 06 Juni 2017 07:33 WIB
BUKITTINGGI - Tujuh pendaki asal Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, berhasil menyelamatkan diri dan dievakuasi ke pos pendakian Marapi di Kecamatan Koto Baru, Tanah Datar, Sumbar, setelah Gunung Marapi meletus, Minggu (4/6).

Ketujuhnya adalah Roby (23) Tander (24), Irwandi (24) Dwi Puspita (25), Roky (20), Ahmad Afis (25) dan Agus Riadi (24).

Sementara satu orang temannya bernama Yandri (15) pelajar SMP di Pulau Ingu, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi, masih belum diketahui keberadaannya.

Dwi Puspita, teman korban menyebutkan, sebelum Marapi meletus, Minggu, 4 Juni, Yandri sedang mengambil air untuk bekal perjalanan mereka yang akan segera turun gunung.

Tak lama korban pergi, sekitar pukul 10.00 WIB gunung meletus mengeluarkan asap pekat.

Tak lama berselang, terjadi letusan kedua yang lebih besar seluruh pendaki gunung yang sedang berada di puncak langsung panik dan berhamburan menyelamatkan diri menjauh dari kawah.

''Letusan itu terjadi di atas tenda saya, debunya sampai ke tenda dan karena saya langsung masuk tenda jadi tidak menghirup debu yang bertebaran,'' ujar Dwi. 

''Ada letusan kedua baru saya turun, kami 16 orang, 8 dari Pekanbaru, 6 dari Taluk Kuantan dan 2 orang dari Payakumbuh, niatnya pukul 11.00 WIB memang kami sudah mau turun cuma kebetulan pukul 10.00 WIB itu sudah terjadi letusan kami panik jadi ya berpencar,'' sambungnya.

Dari 16 orang rombongan, 7 orang berhasil menyelamatkan diri. Sembilan anggota rombongan lainnya terjebak di puncak gunung, 8 diantarannya sudah ditemukan dan dievakuasi ke Pariangan. Satu lagi, Yandri, hingga kini belum diketahui nasibnya.*** 

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Sumatera Barat, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77