Silaturahmi dengan Tokoh Nasional, Mahyudin: Saya Dukung Fatwa MUI Soal Bijak Bermedsos
Penulis: Muslikhin Effendy
Menurut Ketua umum MUI Ma'ruf Amin, fatwa tersebut dibuat berdasarkan kekhawatiran akan maraknya ujaran kebencian dan permusuhan melalui media sosial.
"Ya, positiflah saya kira. Kebebasan itu kan harus disambut dengan tidak berarti kita bebas sebebas-bebasnya. Bebas yang menghormati hak orang lain," ujarnya, usai acara usai acara silaturahmi dan buka puasa bersama tokoh-tokoh nasional, Kamis (8/6/2017), di Jakarta.
"Saya kira, Majelis Ulama Indonesia (MUI) kapasitasnya mendakwahkan kepada umat untuk melarang kegiatan-kegiatan media sosial yang sifatnya gibah, memfitnah, mencaci, memaki, memecah belah. Saya kira itu cukup bagus," katanya.
Menurut Mahyudin, harus diakui selama ini, terutama setelah Pilkada DKI, media sosial itu penuh dengan hoax, black campaign, penuh dengan caci-mencaci.
"Saya kira hal-hal negatif dan penuh permusuhan itu harus dihentikan. Kita isi dengan media yang baik, saling menasihati," tukasnya.
"Kalau dalam Islam itu watawa saubil haq, watawa saubil sabr (saling mengingatkan dalam kebaikan dan saling mengingatkan dalam kesabaran). Saya kira itu tujuannya,” tandasnya. ***
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta |