Waduh...Hingga Akhir Juni, Anggaran Pemprov Jabar Mengendap Hampir Rp 8 Triliun
Penulis: Muslikhin Effendy
Dana simpanan tertinggi di perbankan adalah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 19,09Triliun. Sementara pengendapan anggaran Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 7,94Triliun.
?Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa menjelaskan, Pemprov Jabar mengalami beberapa kendala dalam proses penyerapan anggaran. Namun, nominal dana yang masih mengendap pada tahun ini relatif lebih kecil dibanding tahun lalu.
Pasalnya, tahun ini porsi APBD Jabar meningkat, pengaruh alih kelola kewenangan ke provinsi. Sedangkan proses penyerapan anggaran relatif lambat, sehingga terjadi pengendapan.
“Salah satunya itu adalah integrasi SMA/SMK provinsi belum sempurna, seperti mekanisme pembayaran tunjangan guru, juga pembayaran lainnya yang menyangkut dengan guru,” kata Iwa, di Bandung, Jumat (4/8/2017).
Dalam prosesnya, lanjut dia, sekolah sekolah mengalami kesulitan dengan adanya beberapa aturan. Dengan begitu pihaknya mengajukan perubahan aturan, di antaranya dalam penyerapan anggaran alih kelola SMA/SMK.
"Sekolah itu harus buat RKA yang jadi beban tersendiri. Selain itu, guru harus buat rekening dan sistem komputerisasi pendataan harus terus berjalan. Kalau itu sudah beres, ada dua hal yang diselesaikan, pertama tunjangan profesi sampai ke guru. Kedua mudah-mudahan mekanisme bisa cepat dan langsung," papar Iwa.
Iwa mengakui, sebelum adanya rilis tersebut, pihaknya sudah melihat gejala rendahnya realisasi anggaran Pemprov Jabar hingga akhir Juni lalu. Padahal sudah diterbitkan surat edaran ke masing-masing OPD di lingkungan Pemprov Jabar untuk menggenjot program kerjanya masing-masing.
"Juga kepada kepala daerah di Jabar pada awal juli lalu karena realisasi hinga Juni relatif kecil. Otomatis uang yang mengendap sebagai sisa anggaran itu? masih ada di rekening kas daerah," ujar dia.***
Sumber | : | pojokbandung. |
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Jawa Barat |