Survey LKPI: Elektabilitas La Nyalla Teratas di Pilgub Jawa Timur

JAKARTA - Satu tahun jelang Pilkada Jawa Timur 2018, sejumlah nama kandidat Gubernur mulai bermunculan. Salah satu nama bakal calon, La Nyalla Mattalitti membetot perhatian publik.

Dari hasil jajak pendapat Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) , La Nyalla memiliki tingkat keterpilihan (elektabilitas) sebanyak 13,1 bila maju dalam Pilgub Jatim 2018. Dengan latar belakang pengusaha, La Nyalla kerap menggagas program-program ekonomi berbasis kerakyatan melalui Kadin. 

Tingkat elektabilitas La Nyalla itu bahkan mengalahkan Syaifullah Yusuf sebagai Calon Gubernur dengan keterpilihan 11,2 persen. Dari hasil survey, alasan Masyarakat Jawa Timur enggan mencoblos politisi PKB ini karena Syaifullah dianggap tidak akan mampu memperbaiki keadaan ekonomi dan sosial Masyarakata Jatim.

Dari pertanyaan tertutup kepada responden, LKPI menemukan fakta, La Nyalla ternyata sosok paling banyak dipilih oleh masyarakat Jatim dengen presentase sebesar 19,8 persen. Masyarakat Jatim meningkatkan penghasilan dan keluar dari kesulitan ekonomi dalam lima tahun terakhir.

Masih menurut survey LKPI, nama Ketua Kadin Jawa Timur ini masuk 10 besar dalam daftar kandidat Gubernur pilihan masyarakat Jatim dari daftar 15 nama calon potensial Gubernur Jatim.

La Nyalla menempati peringkat 7 di atas putra Agus Harimurti Yudhoyono dan Bupati Ngawi, Sulistyono.  Dua nama tersebut memang digadang-gadang bakal meramaikan bursa Pilgub Jatim tahun depan. 

Pengusuha berdarah Makassar ini bersaing tipis dengan, Mantan Ketua  Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.

Dari hasil survey, La Nyalla mendapat 90,1 persen suara .Popularitas dan elektabilitas La Nyalla cukup meroket lantaran masyarakat Jatim juga menginginkan calon Gubernur berlatar belakang pengusaha dengan presentase cukup besar, 30,7 persen.

Masyarakat Jatim menganggap, La Nyalla Mataliti dengan back ground pengusaha mampu menggiring masyarakat Jawa Timur keluardari persoalan ekonomi seperti ketersedian lapangan kerja ,iklim usaha kondusif dan dukungan pemerintah provinsi Jawa Timur dalam sektor industri dan pertanian.

Survei LKPI berlangsung dari 29 Juni-10 Juli 2017  di 9 kota dan 29 kabupaten di Jawa Timur  dengan melibatkan  1285  Masyarakat Jawa Timur menjadi responden diambil berdasarkan data DPT pilpres 2014 untuk Jatim mencapai 30.639.900 pemilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 2.8  persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Dari hasil keseluruhan jajak pendapat oleh LKPI, sejauh ini belum muncul tokoh dengan tingkat elektabilitas di atas 50 persen. Mengacu tingkat elektabilitas Syaifullah Yusuf sebagai petahana di bawah 15 persen sangat berat bagi Wakil Gubernur Petahana ini bakal terpilih bila maju sebagai Calon Gubernur. ***